Ini 8 Hal yang Harus Dihindari Ketika Kamu Minta Naik Gaji
Meminta kenaikan gaji memang agak sedikit...tricky. Menurut survei yang dikeluarkan oleh Levo, sebuah website untuk para profesional muda, sekitar 63% wanita masih merasa kurang nyaman jika harus bernegosiasi soal kenaikan gaji. Dan meski Cosmo sempat menyebutkan trik mengenai apa yang harus dikatakan serta bagaimana memulai pembicaraan soal kenaikan gaji, kamu mungkin masih menggigit kuku sebelum memutuskan untuk berbicara dengan atasan.
But worry no more. Cosmo sudah bertanya pada beberapa ahli, dan kami menemukan setidaknya ada delapan hal yang tidak boleh – ingat, jangan pernah – kamu katakan ketika sedang meminta kenaikan gaji. Here’s the list:1. "Anda tidak menyadari apa saja prestasi saya."
Sally Bibb, pengarang buku The Strengths Book: Discover How to Be Fulfilled in Your Work, berkata bahwa kalimat seperti ini terdengar seperti “menuduh secara baik-baik” dan “kemungkinan besar membuat atasan kamu kesal karena tak ada atasan yang suka dikritik atau dituduh secara langsung”. Cobalah untuk menjaga agar nada bicara kamu tetap netral, dan berhati-hatilah menggunakan kata-kata yang membuat kamu seakan-akan sedang “menunjuk” seseorang.
Saran Cosmo, ganti dengan kalimat seperti, “Belakangan ini saya sempat memegang proyek XXX (sebutkan apa yang kamu lakukan dan apa prestasi yang kamu dapatkan). Sehubungan dengan hal tersebut, apakah saya bisa meminta sedikit kompensasi terkait gaji saya?”
2. “(Nama kolegamu) mendapat gaji lebih besar dari saya, padahal tanggung jawab kami sama.”
“Mungkin saja ada beberapa hal yang tidak kamu ketahui soal rekan kantor tersebut, dan argumen kamu bisa berubah menjadi bumerang,” ujar Sally. “Selain itu, kalimat tersebut juga seakan-akan menunjukkan bahwa kamusedang tidak diperlakukan secara tidak adil,” lanjutnya. Ben Chatfield, CEO dan co-founder dari Hey Tempo, sebuah website pencarian kerja, di Amerika Serikat, setuju dengan hal tersebut. “Percayalah, gaji kolega kamu tak ada hubungannya (secara langsung) denganmu,” ujarnya. “Mengatakan hal tersebut justru membuat kemungkinan kamu mendapatkan kenaikan gaji menjadi semakin kecil.”
3. "Saya sedang butuh uang untuk..."
"Kamu mungkin sedang membutuhkan uang untuk suatu hal yang penting", ujar Pip Jamieson dari The Dots, sebuah website multi-project creative network bagi freelancer dan para pekerja kreatif. “Tapi kemungkinan mendapatkan kenaikan gaji akan lebih besar jika kamu membuka percakapan dengan memaparkan apa saja kemajuan yang sempat kamu berikan pada perusahaan tempat kamu bekerja.”
4. "Jika saya masih tidak mendapatkan kenaikan gaji, saya rasa saya akan keluar (dari perusahaan)."
Ben, CEO dari Hey Tempo, mengatakan bahwa membuat ancaman bukanlah jalan keluar yang tepat, apalagi jika kamu sebenarnya belum benar-benar siap untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang atau belum mendapatkan pekerjaan baru sebagai cadangan. Pip setuju dengan hal tersebut, "In the end, ultimatum seperti ini biasanya tak pernah berjalan sesuai keinginan,” ujarnya. “Sedikit mengingatkan saja, ketika kamu meminta kenaikan gaji, hal pertama yang akan terpikir oleh atasan kamu adalah mereka takut akan kehilangan karyawan yang cocok bekerja untuknya – jadi tak perlu mengatakannya dengan jelas di depan atasan kamu.”
5. "Sudah lebih dari setahun sejak terakhir kali saya menerima kenaikan gaji."
Ada banyak perusahaan yang mencoba untuk tetap bertahan dengan kondisi ekonomi yang sulit – terutama perusahaan-perusahaan startup yang pemasukkannya masih sangat sedikit. Pip, dari The Dots, mengatakan, “Meminta perubahan gaji hanya karena kamu belum menerima kenaikan selama setahun terakhir bukanlah suatu alasan yang kuat. Ingat, fokus dengan perubahan-perubahan yang sempat kamu lakukan untuk perusahaan tersebut, dan paparkan alasan mengapa kamu perlu mendapatkan gaji lebih – cara ini akan jauh lebih efektif.”
6. "Saya tahu review terakhir saya mungkin kurang baik, tapi..."
You're never in the best position to ask for more money if you're not performing. Pip memiliki sebuah saran untuk kamu yang berada dalam posisi tersebut: “Cobalah untuk melakukan suatu perubahan yang baik di bulan berikutnya, atau di dua bulan berikutnya. Tunjukkan pada atasanmu bahwa kamu sebenarnya mampu dipercaya melakukan suatu tanggung jawab yang lebih. Setelahnya, baru tanyakan soal kenaikan gaji. Kebanyakan orang memiliki ingatan jangka pendek soal koleganya, jadi kalau kamu bisa melakukan suatu hal lebih dalam sebulan ke depan, kemungkinan inilah yang nanti akan tebersit di pikirannya ketika berbicara dengan kamu nanti. So put your extra mind to make something in a few weeks.”
7. "Bisakah saya berbicara dengan Anda sekarang?"
“Percayalah, kemungkinan mendapatkan kenaikan gaji akan lebih besar jika atasan kamu sedang memiliki mood yang baik,” ujar Pip. “Jadi perhatikan baik-baik kebiasaannya, dan cari tahu kapan waktu terbaik untuk berbicara dengannya. Jangan mengajaknya bertemu ketika kamu tahu mereka sedang sibuk atau sedang tidak mood,” lanjut Pip. Ben, CEO dari Hey Tempo, setuju mengenai hal tersebut, dan bahkan menyarankan bahwa sebaiknya kamu menunggu dengan sabar sampai kamuj berada di puncak keberhasilan, “Semisal, kamu mendapat suatu feedback yang baik atas suatu proyek, atau kamu berhasil meraih suatu hal yang tak mungkin dilakukan orang lain. The point is, just grab the moment,” ujarnya.
8. "Saya ingin Rp(sebutkan angka yang besar di sini)"
Masalahnya bukan pada angkanya yang besar, tapi apakah angka tersebut sesuai dengan tanggung jawab yang kamu terima dan apakah angka tersebut sesuai dengan rata-rata gaji yang diterima oleh para pekerja lain yang tanggung jawabnya setara dengan kamu. Pip mengatakan, “Jika memang kamu ingin menyebutkan angka tertentu, lakukan dulu sedikit riset. Lihat apakah gaji yang kamu inginkan berada di batas rata-rata, dan cari tahu berapa angka yang sesuai dengan tanggung jawab kamu sekarang.”
(Alvin Yoga / FT / Image: Dok. Emma Matthews on Unsplash)