Home
/
Health

Kapan Kista Ovarium Dianggap Bahaya?

Kapan Kista Ovarium Dianggap Bahaya?
Arinda Veratamala07 May 2017
Bagikan :

Kista ovarium merupakan masalah umum yang bisa terjadi pada setiap wanita, terutama pada wanita yang masih mengalami menstruasi. Kista sebenarnya bukan masalah serius karena kista dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga kista yang dapat menyebabkan gejala yang menyakitkan dan perlu perawatan khusus untuk menyembuhkannya. Kapan kista ovarium harus dioperasi?

Bisakah kista ovarium menjadi bahaya?

Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk pada ovarium Anda. Selama siklus menstruasi, biasanya kista ini muncul dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa Anda ketahui, karena tidak menimbulkan gejala.

Namun, kista ovarium yang dibiarkan tumbuh dan membesar dapat menyebabkan berbagai gejala yang menyakitkan. Seperti, perut membesar atau bengkak, nyeri panggul sebelum dan setelah menstruasi, nyeri panggul saat berhubungan seksual (dispareunia), perut terasa tertekan, mual, dan muntah.

Beberapa gejala juga dapat menunjukkan bahwa kista ovarium sudah berbahaya. Jika Anda mengalami gejala seperti di bawah ini, Anda harus memeriksakan diri Anda ke dokter segera.

  • Nyeri pada perut atau panggul secara tiba-tiba
  • Demam
  • Muntah
  • Pusing, lemah, dan merasa ingin pingsan
  • Napas menjadi lebih cepat

Jika Anda mengalami gejala tersebut, artinya Anda membutuhkan penanganan dokter segera. Gejala tersebut bisa mengindikasikan kista telah pecah atau luruh. Terkadang, kista yang besar dan pecah ini menyebabkan perdarahan berat. Gejala tersebut di atas juga dapat menandakan terjadinya torsi ovarium (ovarium terpuntir). Hal ini merupakan keadaan darurat dan bahaya.

Kapan kista ovarium harus dioperasi?

Kapan kista ovarium perlu penanganan khusus dapat ditentukan oleh hal-hal berikut ini:

  • Ukuran dan penampakan kista
  • Gejala yang Anda rasakan
  • Apakah Anda sudah mengalami menopause atau belum, hal ini karena wanita yang telah menopause dan memiliki kista ovarium memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.

Jadi, jika Anda mempunyai kista setelah Anda melewati masa menopause, maka Anda perlu melakukan operasi untuk menghilangkan kista. Selain karena alasan menopause, kista ovarium harus dioperasi jika:

  • Kista tidak kunjung hilang setelah melalui beberapa siklus menstruasi, setidaknya dalam 2-3 bulan
  • Ukuran kista makin besar, kista lebih besar dari 7,6 cm
  • Kista terlihat tidak biasa saat dilakukan USG, misalnya kista bukan dalam jenis kista fungsional sederhana
  • Kista menyebabkan rasa sakit
  • Kista dapat berkembang menjadi kanker ovarium

Dua jenis operasi untuk mengangkat kista ovarium

Jika Anda merasakan gejala akibat kista makin besar, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda apakah Anda perlu melakukan operasi segera atau tidak. Terdapat dua jenis operasi yang bisa Anda pilih untuk menghilangkan kista, yaitu:

  • Laparoskopi. Adalah operasi dengan sedikit rasa sakit dan membutuhkan waktu pemulihan lebih cepat. Operasi ini dilakukan dengan cara memasukkan laparoskop (mikroskop berbentuk tabung kecil dengan kamera dan lampu di ujungnya) ke perut Anda melalui lubang kunci atau sayatan kecil di perut. Kemudian, gas diisikan ke perut Anda untuk memudahkan dokter melakukan tindakan. Setelah itu, kista dihilangkan dan sayatan di perut Anda ditutup dengan jahitan yang bisa larut.
  • Laparotomi. Operasi ini dilakukan jika ukuran kista sudah sangat besar atau ada kemungkinan kista berkembang menjadi kanker. Laparotomi dilakukan dengan cara membuat sayatan tunggal di perut Anda, kemudian dokter mengangkat kista dan menutup kembali sayatan tersebut dengan jahitan.

Jika kista Anda tidak memerlukan operasi, dokter mungkin akan menyarankan Anda agar mengambil obat penghilang nyeri untuk meringankan rasa sakit. Atau, dokter akan meresepkan Anda alat kontrasepsi, seperti pil, cincin vagina, atau suntikan untuk membantu mencegah ovulasi. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan Anda mengembangkan lebih banyak kista.

The post Kapan Kista Ovarium Dianggap Bahaya dan Harus Dioperasi? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article