Karena Cap "Penista Agama", Mereka Berhenti Melucu
“Sebagai bentuk tanggung jawab, mulai hari ini, saya Tretan Muslim dan Coki Pardede, kami berdua pamit!”
Bersamaan meluncurnya kata terakhir di kalimat penutup, Muslim dan Coki melepas topi bertulis “Majelis Lucu Indonesia” dan meletakkannya di meja. Mereka berdua, bergegas keluar dari bingkai sorot kamera. Tak ada frasa “tapi bohong” yang biasa dilontarkan saat mereka berlakon sesuai pakem-pakem ideal di masyarakat. Dengan berhentinya Muslim dan Coki dari dunia hiburan Indonesia, para penikmat stand up comedy, kehilangan duo komedian gelapnya. Pamitnya Muslim dan Coki dari dunia komedi Indonesia merupakan buntut kasus unggahan video memasak di akun Youtube Muslim: Muslim Universe. Pada 20 Oktober lalu, ia membuat konten memasak daging babi dengan rebusan air sari kurma. Video bertajuk The Last Hope Kitchen itu dianggap menista agama Islam. Unggahan Muslim yang berkolaborasi dengan Coki itu menjadi perbincangan warganet. Banyak akun media sosial mengatasnamakan Islam memotong bagian tertentu video itu lalu menyandingkannya dengan potongan ceramah pemuka agama. Muslim dan Coki kembali banjir hujatan. Sebelumnya, duo komedian gelap ini juga sering mendapat ujaran kebencian karena materi mereka mengusung tema humor gelap (dark comedy). Genre ini menawarkan sastra, seni, dan film yang mengusung tema penderitaan dan kesulitan sehari-hari, tapi secara bersamaan menawarkan rasa lega dan memprovokasi ketidaknyamanan. Muslim dan Coki selama ini melontar humor dengan tema toleransi, khususnya toleransi beragama. Di akhir video pamitannya, dua orang ini juga masih sempat menyisipkan pesan semangat keberagaman.“Kami yakin semangat toleransi yang kami perjuangkan selama ini tidak berhenti di sini. Tetap bertoleransi dengan cara kalian masing-masing.”Mereka juga Menuai Kecaman
Sejak video memasak daging babi tersebar luas, tak hanya Muslim dan Coki yang banjir hujatan. Dalam video pamitan berdurasi 7 menit mereka mengungkap alasan menarik diri dari dunia hiburan. Ujaran kebencian, persekusi, hingga ancaman pembunuhan dengan dalih menghalalkan darah Muslim dan Coki mulai mampir ke orang-orang terdekat mereka, terutama manajemen Majelis Lucu Indonesia (MLI). Padahal, dalam kasus tersebut, MLI sebagai kelompok tidak punya andil apa pun.
Tur Dewa Komedi, salah satu acara MLI yang mengusung Ananta Rispo sebagai pembawa acara, juga kena getah. Tur yang dijadwalkan tampil di 12 kota Indonesia dalam bulan November hingga Januari mendatang didemo. Andhita Puspitasari, Manajer Bisnis MLI, memaparkan kronologi pembatalan tur dimulai dari aksi unjuk rasa dari sejumlah massa di kota Solo. Mereka mendatangi lokasi acara di Hotel Salaview, meneriakkan penolakan pada Muslim dan Coki.Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini