Kamera Samsung Galaxy A6 Plus Hampir Setara dengan Kamera Mirrorless
Uzone.id - Kualitas konten yang baik menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan jumlah follower. Namun, haruskah kamu menggunakan alat mahal untuk menciptakan konten?
Alitt Susanto dengan tegas menjawab tidak. “No… It’s not about the gun, but the man behind it,” kata Alitt dalam Uzone.id Hangout dengan tema Be Creative with Your Smartphone with Alitt Susanto di Code Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/8/2018).Kamu bisa mengandalkan kamera ponsel untuk membuat konten visual yang menarik. Dan, Samsung Galaxy A6 Plus dapat menjadi pilihan.
Mengapa?
Jelas. Kamera depan pada ponsel ini memiliki resolusi 24 MP. Bahkan, kamera belakangnya terdiri dari dua kamera dengan resolusi masing-masing 16 MP dan 5 MP.
Dual camera di body belakang Samsung Galaxy A6 Plus juga dilengkapi dengan fitur live focus, sehingga dapat menghasilkan foto bokeh hanya dalam satu langkah.
Kamu juga bisa mengatur tingkat bokeh sesuai dengan yang kamu inginkan.
Sementara itu, kamera depan didukung oleh front flash LED untuk mengatur tingkat pencahayaan.
Jadi, kamu dapat membuat konten menggunakan kamera depan dengan hasil tampak jelas dan terang - bahkan dalam cahaya minim.
Reynaldi, salah satu peserta yang mengikuti kompetisi pembuatan video menggunakan Samsung Galaxy A6 Plus juga mengatakan bahwa kamera pada Samsung Galaxy A6 Plus hampir setara dengan kamera mirrorless.
“Jadi, buat para content creator yang lagi cari kamera, menurut gue kalian tidak perlu beli kamera dulu karena kalian bisa pakai Samsung Galaxy A6 Plus,” ujar Reynaldi dalam workshop yang diselenggarakan oleh Uzone.id bekerja sama dengan Samsung ini.
Reynaldi juga mengatakan bahwa desain dari Samsung Galaxy A6 Plus sangat elegan.
“Kesan pertama waktu pegang, body-nya keren banget. Nyaman dipegang dan tipis. Sayang waktu pakainya terbatas. Tapi gue berekspektasi bakal bagus spek-nya,” kata Reynaldi.
Jadi, kamu bisa mengandalkan kamera ponsel untuk menciptakan video menarik di media sosial. Meminjam kata-kata Alitt, tidak perlu alat yang mahal.
“Semua tergantung pada orang yang ada di balik alat. Yang perlu kamu pikirkan adalah bagaimana menaikkan value diri, daripada alat,” ucap Alitt.