Home
/
News

Kawal Aksi 212, Polda Metro Bakal Kerahkan 10 Ribu Personel

Kawal Aksi 212, Polda Metro Bakal Kerahkan 10 Ribu Personel

TEMPO.CO20 February 2017
Bagikan :

Kepolisian Daerah Metro Jaya siap mengawal aksi 212 yang rencananya digelar di gedung Dewan Perwakilan Rakyat pada 21 Februari 2017. Demonstrasi itu dikabarkan akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath.

Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, Polda akan mengerahkan 10 ribu personel untuk mengamankan aksi tersebut. "Petugas kepolisian siap mengawal aksi," ujarnya, Minggu, 19 Februari 2017.

Baca: FPI dan GNPF-MUI Tak Ikut Aksi 212 Jilid 2 di DPR  

Argo menuturkan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait rencana demo tersebut dari koordinator aksi pada Sabtu, 18 Februari 2017.

Menurut pemberitahuan, massa akan beraksi setelah menunaikan salat subuh. Sekitar pukul 07.00, mereka akan bergerak menuju gedung DPR/MPR. Massa menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebagai terdakwa penistaan agama, dicopot dari jabatannya.

Terkait isu itu, Argo mengimbau massa menjaga keamanan dan ketertiban selama mentampaikan pendapat di muka umum. Massa juga diminta menggelar aksi hingga pukul 18.00 seusai Undang-Undang  Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

Dalam kegiatan aksi 212 ini, Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menyatakan tidak ikut. "GNPF tidak terlibat dan juga tidak ikut aksi, khususnya GNPF tidak akan ikut aksi 212. Habib Rizieq sekali pembina dan UBN (Ustadz Bachtiar) sebagai ketua termasuk Pak Munarman tidak ikut turun," ujar kuasa hukum GNPF-MUI, Kapitra Ampera, saat ditemui di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad malam, 19 Februari 2017.

Kapitra mengatakan alasan utama FPI dan GNPF tak ikut dalam aksi, karena aksi itu tidak mereka ikut rencanakan. Ia mengatakan aksi itu adalah bagain dari domain umat.

"Ini kan umat membela ulamanya. Kami tak punya inisiatif ke situ. Biarkan umat berfikir sendiri atas ulamanya. Kita hanya menjaga agar mereka tidak distraktif," kata Kapitra.

Ia juga mengatakan agar aksi ini tidak membawa atribut apa pun yang terkait dengan FPI dan GNPF-MUI. Meski begitu, Kapitra mengatakan FPI dan GNPF-MUI akan tetap memantau jalannya aksi ini.

ANTARA | EGI ADYATAMA

Simak pula: Korupsi Hambalang, Siapa Saja Penerima Dana Haram Hambalang?  

Berita Terkait:
Tags:
populerRelated Article