Home
/
Travel

Ke Manado? Jangan Lupa Kue Panada

Ke Manado? Jangan Lupa Kue Panada
TEMPO.CO18 January 2017
Bagikan :

Namanya kue Panada, tampilannya mirip dengan kue Jalangkote khas Makassar. Jika jalangkote mempunyai tekstur yang agak keras dengan isian bihun dicampur sayur wortel dan timun Jepang, Panada justru memiliki tekstur yang lembut. Isiannya pun berbeda. Panada berisi pampis yang terbuat dari parutan pepaya muda dicampur dengan ikan khas Sulawesi Utara cakalang, yang dimasak pedas.

Campuran kaya rasa,  pedas dari isinya dan manis dari adonan kulit luarnya, membuat panada memiliki sensasi yang sulit dilupakan, bahkan jika Anda baru pertamakali memakan kue ini. Tak heran, jika Panada adalah salah satu primadona kue yang sering dipesan pemilik tour dan travel di Manado. "Panada adalah salah satu kue yang sering disajikan kepada para tamu yang datang ke Kota Manado," ujar pengrajin kue tradisional di Kota Manado, Karlinda Kalalo.

"Biasanya (Panada) disajikan sebagai camilan selama mengikuti tour ke tempat wisata di Manado. Setelah mau pulang, beberapa wisatawan  memesannya untuk oleh-oleh," tutur pemilik usaha Kue Tradisional dengan label Sist Linda GPI ini.

Menurut Karlinda, yang membuat unik dari Panada ini adalah isian yang terbuat dari parutan pepaya yang dicampur dengan ikan cakalang pedas. Dijelaskannya, pepaya yang digunakan pun harus yang masih muda tidak boleh mengkal ataupun masak.

"Pepaya kemudian diparut dengan cara tertentu agar rasanya enak.  Kemudian dicuci bersih sampai getahnya hilang. Setelah itu dikeringkan agar bisa tahan lama dan tidak cepat rusak. Kemudian dimasak. Setelah masak, dicampurkan dengan ikan yang sebelumnya sudah dibakar bersama dengan bumbu lain. Biasanya, pampis ini tahan hingga 3 hari," kata Karlinda.

Karlinda juga mengaku, selain dibeli wisatawan yang datang, ada juga yang sering pesan untuk dikirimkan ke Jakarta dan Bali. "Biasanya, kita titip ke orang yang akan berangkat ke daerah tujuan pengiriman, biar tidak masuk bagasi," kata Karlinda menerangkan.

Untuk harganya sendiri, menurut Karlinda bervariasi mulai dari Rp2.000 hingga ada yang sampai Rp5.000 per buah.

ISA ANSHAR JUSUF

Berita Terkait:

populerRelated Article