Sponsored
Home
/
News

Ke Polandia, Komisi V DPR RI Belajar Industri Transportasi

Ke Polandia, Komisi V DPR RI Belajar Industri Transportasi
Preview
Filani Olyvia26 August 2017
Bagikan :

Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat baru saja melakukan kunjungan kerja ke Polandia untuk mencari alternatif maupun peluang pemanfaatan teknologi industri transportasi yang nantinya bisa diaplikasikan di Indonesia. 

Mengawali lawatan tiga hari mereka pada 23 Agustus lalu, delegasi Komisi V DPR RI bertemu perwakilan Ursus, salah satu perusahaan tertua asal Polandia yang berpengalaman dalam produksi bus dan alat pertanian selama 120 tahun. Saat ini, Ursus tengah mengembangkan pembuatan bus kota berbahan bakar fosil maupun hybrid dan full listrik.

Dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, dipaparkan bahwa pada hari berikutnya, rombongan menuju kota pelabuhan Gdanks yang berjarak sekitar 600 km dari ibukota Polandia, Warsawa. Dengan kereta cepat Pandolino, perjalanan ini ditempuh dalam waktu 2 jam 40 menit. 

Pengalaman ini, menurut Wakil Ketua Komisi V Michael Watimena, sangat penting, mengingat Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang giat-giatnya membangun infrastruktur konektivitas transportasi massal.

Di Gdanks, anggota delegasi dibawa mengunjungi Galangan Kapal Remontowa yang disebut-sebut sebagai salah satu galangan kapal terbesar di Eropa. Kapten Sihombing, salah satu anggota delegasi, mengaku terkesan dengan kapabilitas teknis di Remontowa. Menurutnya, perjalan ke Remontowa dapat memberi pembelajaran untuk menunjang program pemerintah dalam meningkatkan hubungan antar pulau, seperti melalui tol laut.

Duta besar RI untuk Warsawa Peter F. Gontha mengatakan bahwa selama ini, potensi Polandia, terutama di sektor industri transportasi, belum dikenal oleh para pemangku kepentingan di Indonesia. Melalui, kunjungan ini, DPR RI diharapkan dapat menyampaikan sejumlah potensi dan peluang kerja sama yang ada di Polandia kepada pihak-pihak pengambil keputusan di Indonesia, baik swasta maupun pemerintah. 

Lebih lanjut, Peter menjelaskan bahwa barang dan teknologi yang ditawarkan Polandia dari segi harga lebih murah dibandingkan teknologi serupa dari negara-negara maju lainnya. Kualitasnya pun sangat baik, sesuai standar kesepakatan Uni Eropa.

Sementara itu, Michael Watimena menilai, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dengan Polandia karena negara ini tengah berkembang pesat di bidang ekonomi maupun penguasaan teknologi.  

Posisi strategis Polandia yang berada di tengah Eropa dan kemajuan pembangunan infrastrukturnya juga berkontribusi besar bagi pertumbuhan dan pembangunan negara ini dan bisa dijadikan pusat konektivitas hubungan maritim Indonesia dengan Eropa tengah.

Berita Terkait

populerRelated Article