Home
/
News

Kebakaran di Penjara Ethiopia Tewaskan 23 Tahanan

Kebakaran di Penjara Ethiopia Tewaskan 23 Tahanan
Republika06 September 2016
Bagikan :
Preview


Setidaknya 23 tahanan tewas akibat kebakaran yang terjadi di penjara Qilinto. Itu merupakan penjara yang menahan demonstran anti-pemerintah.

Dilansir dari BBC, Senin (5/9), pemerintah Ethiopia mengatakan 21 orang tahanan meninggal karena lemas, sedangkan dua lain meninggal ketika mencoba melarikan diri. Namun, sejumlah media lokal membantah keterangan itu karena sejumlah saksi mata menerangkan, tahanan tewas akibat ditembak oleh sipir.

Sayangnya, identitas para tahanan belum dipublikasikan pemerintah Ethiopia maupun otoritas penjara Qilinti, sehingga menimbulkan dugaan-dugaan. Pasalnya, beberapa bulan terakhir gelombang protes Oromo tengah terjadi di Ethiopia, berlanjut dengan laporan mencurigakan dari dalam penjara.

Setelah kebakaran terjadi pada Sabtu (3/9) lalu, media lokal mengabarkan kalau suara tembakan terdengar dari dalam penjara. Namun, laporan atas dugaan kalau api memang sengaja dibuat pihak penjara belum dapat diverifikasi, termasuk kondisi demonstran anti-pemerintah yang ditahan di dalam.

Qilinto merupakan penjara untuk orang-orang ditahan selama tiga tahun atau lebih, terutama untuk tahanan yang menunggu persidangan. Terbagi menjadi empat zona dengan total narapidana sekitar 3.000 orang, setiap sel berukuran 24x12 meter yang dihuni antara 90 sampai 130 narapidana.

Penjara Qilinti banyak dihuni tahanan politik yang berasal dari berbagai latar belakang seperti blogger, jurnalis dan aktivis. Tahanan politik biasanya dicampur dengan tahanan lain, tetapi biasanya mereka dikurung kalau mengeluh tentang tindakan penganiayaan.

Narapidana biasa tertular penyakit akibat berdesak-desakan, serta mendapatkan perhatian medis dan kualitas makanan yang buruk. Salah satu tahanan yang pernah ditahan di sana adalah Tesfalem Waldyes, seorang wartawan yang ditahan selama satu tahun sebelum dibebaskan pada Juli 2015.

Media pro-oposisi menegaskan banyak aktivis Oromo ditahan di Qilinto, termasuk saat kebakaran dan kemungkinan penembakan terjadi belakangan. Human Right Watch yang berbasis di New York mengungkapkan, lebih dari 400 orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Oromia, tapi angka itu dibantah pemerintah Ethiopia.

BERITA LAINNYA

Mengintip Sebabkan Bintitan, Mitos atau Fakta?

populerRelated Article