Kebutuhan Akan Talent Digital Masih Sangat Tinggi
Uzone.id - Akibat pandemi Covid19 yang saat ini masih terjadi, membuat perusahaan yang selama ini engan untuk mengembangkan digital, kini justru mereka melakukan akselerasi. Akibat perubahan dari non digital ke digital ini, membuat kebutuhan akan SDM yang mengerti digital sangat tinggi.
Perubahaan yang sangat cepat dari perusahaan konvensional menuju digital ini dibenarkan oleh Alamanda Shantika Santoso Presiden Direktur Binar Academy. Menurutnya akibat perpindahan ini yang drastis ini membuat permintaan akan talet digital. Ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan rekanan Binar yang meminta untuk dicarikan SDM digital. Melalui layanan job connect dari Binar, perusahaan nasional dan multi nasional banyak meminta bantuan dari Binar untuk dicarikan SDM unggul dibidang digital.“Memang sejak awal pandemik Covid19 banyak perusahaan yang menghentikan sementara terhadap rekrutment karyawan dibidang digital. Namun di bulan Juni hingga sekarang permintaan akan SDM yang mengerti digital sangat tinggi,”terang Alamanda.
Baca juga: Jumlah Startup yang Dapat Kucuran Dana Meningkat
Akibat permintaan yang sangat tinggi tersebut, membuat Binar sedikit kewalahan. Meski demikian bukan berarti Binar menyerah dan putus asa. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan SDM digital dari partnernya, kini Binar melakukan inovasi dengan membuat terobosan.
Dahulu sebelum pandemik terjadi seluruh partner yang meminta dicarikan SDM kepada Binar harus terikat kontrak selama kurun waktu tertentu dengan skema full time. Namun kini seiring dengan kebutuhan serta permintaan yang tinggi, Binar menyediakan skema kontrak out sourcing berdasarkan berapa lama proyek yang akan dikerjakan.
“Kita menjembatani kebutuhan partner kita yang tak ingin hire full time atau perusahaan yang tak ingin hire SDM yang senior. Biasanya ini untuk menjembatani korporasi besar seperti perusahaan BUMN atau swasta nasional yang ingin mencari SDM yang mengerti digital namun tidak ingin mereka hire full time. Biasanya client kita tak ingin mengurangi beban SDM. Untuk itu mereka cukup hire SDM yang mengerti talet tersebut ke Binar. Nanti Binar yang akan menyediakan. Dengan skema tersebut membuat korporasi besar semakin flexible,”terang Amanda.
Baca juga: Bagaimana Startup Mampu Bertahan di Masa Pandemi?
Selain mengakomodasi kebutuhan SDM digital dengan skema alih daya, untuk menyasar perusahaan UMKM yang membutuhkan talet digital, Binar juga menawarkan alternative kepada para partnernya untuk dapat memilih perekrutan dengan skema freelance. Skema ini diminati oleh perusahaan yang baru dan akan menggembangkan industri startup.
“Bahkan saat ini permintaan SDM dengan skema freelance ini mengalami kenaikan sangat signifikan. Banyak perusahaan off line yang tidak pernah berkecimpung di digital seperti penyewaan mobil, kini mereka sudah beralih ke digital. Mereka hire talet-talet kita yang terbaik untuk menggembangkan digital mereka. Talet dari Binar yang memiliki keahlian data science sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Binar juga mempermudah proses hire dan rekrutment SDM talenta agar dapat segera memenuhi kebutuhan klien,”terang Alamanda.
Alamanda menceritakan, saat ini kebutuhan akan talet digital meningkat sangat signifikan jika dibandikan sebelum pandemik Covid19. Bahkan sebelum pandemik, kebutuhan akan talet digital masih di bidang programmer. Namun kini permintaan akan talet digital sudah berkembang ke, data science, finance, desain, human resources. Bahkan saat ini ada trend sangat tinggi orang berpindah karir dari industri konvensional dan non digital menuju ke industri digital.
“Untuk mengakomodasi orang yang ingin berpindah karir, Binar menyediakan kelas data science bagi masyarakat yang hendak berpindah karir. Selain untuk mengakomodasi masyarakat yang ingin beralih karir, saat ini banyak perusahaan yang menuntut SDM untuk mengerti digital. Sebab banyak perusahaan yang saat sudah mulai beralih ke digital dengan mengolah data yang ada. Bahkan saat ini orang human resources dituntut mengerti data science. Saat ini digital talent bukan hanya programmer saja,”kata Alamanda.