Sponsored
Home
/
Health

Kehamilan Mengubah Otak Ibu

Kehamilan Mengubah Otak Ibu
Preview
TEMPO.CO18 February 2017
Bagikan :

Otak dapat membantu Anda menjadi ibu yang lebih baik. Ibu mengetahui perubahan tubuh selama kehamilan, tetapi mereka tidak mengantisipasi adanya perubahan otak mereka.

Peneliti Eropa menemukan bahwa kehamilan mengubah struktur otak perempuan sampai 2 tahun pasca-kehamilan. Penelitian ini menemukan adanya perubahan volume otak ibu.

Melalui pemindaian, komputer memilih perempuan hamil hanya berdasarkan gambar otak mereka. Perubahan materi abu-abu otak membantu ibu mengungkapkan pikiran dan perasaan saat berinteraksi dengan orang lain. Elseline Hoekzema, penulis penelitian dalam jurnal Nature Neuroscience, mengatakan perubahan materi abu-abu merupakan fine-tuning membuat jaringan saraf yang lebih efisien.

"Kehilangan volume tidak perlu diterjemahkan ke hilangnya fungsi," kata Hoekzema. Wanita hamil mengalami lonjakan hormon estrogen dalam masa 9 bulan, adanya perubahan fisik dan fisiologis tubuh. Tubuh dan otak mempersiapkan kedatangan bayi kecil. 

Menurut para peneliti, perubahan yang terjadi dalam otak wanita hamil dapat membantu mengenali kebutuhan anaknya. Dan dapat melupakan rasa sakit saat kehamilan dan melahirkan.

The fine-tuning memperkuat kesadaran ibu akan adanya bahaya terhadap keselamatan bayi, juga meningkatkan hubungan yang kuat dengan bayi. Tidak heran ibu memiliki cinta tanpa syarat untuk anak-anak mereka.

Walaupun rasa sakit melahirkan atau bengkaknya pergelangan kaki akibat kehamilan tidak akan benar-benar lupa, perubahan otak dapat membantu ibu mengaburkan rasa sakit yang dideritanya. 

Seiring dengan studi struktur otak materi abu-abu, ibu juga ditampilkan foto anak-anak mereka dan anak-anak lain sehingga peneliti bisa melihat reaksi otak. Otak ibu menyala di daerah yang sama dengan perubahan materi abu-abu saat melihat foto-foto bayi mereka sendiri. Dan tidak menyala saat melihat bayi orang lain. 

Perubahan otak selama kehamilan lebih besar dibandingkan peningkatan hubungan emosional seorang ibu kepada bayi mereka. "Kehamilan adalah bagian dari gaya hidup sehat perempuan, masuk akal jika hal itu akan memberikan manfaat," kata Dr Kim Yonkers, seorang profesor di Yale School of Medicine yang ikut terlibat dalam penelitian.

FAMILYSHARE | DINA ANDRIANI 

Baca juga:
Anak Mengadu Masalah yang Sama, Apa Harus Selalu Ditanggapi
5 Pakem Supaya Sarapan Ringkas dan Menyenangkan
Busana Pengantin ala Putri Diana

Berita Terkait:

populerRelated Article