Kemenperin Gandeng Blanja.com Kembangan Produk IKM
Direktrorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kerja sama pengembangan pasar industri kecil dan menengah (IKM) berbasis ekonomi digital dengan PT Metraplasa selaku pemilik situs Blanja.com. Kerjasama in merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan e-Smart bagi para pelaku IKM.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih mengatakan, program e-Smart yang diusung Kemenperin akan memberikan perluasan pasar bagi IKM melalui promosi online (e-commerce), efektifitas dan efisiensi biaya promosi dan pemasaran, serta mendapatkan program-program pembinaan dari pemerintah.
Melalui kerjasama dengan Blanja.com, Kemenperin bakal menjalankan pelatihan e-Smart IKM yang direncanakan akan dilaksanakan di delapan lokasi di Luar Jawa, yakni di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Balikpapan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
"Workshop (pelatihan) ini dilakukan selain untuk mensosialisasikan kebijakan dan fasilitas untuk mendukung aktivitas usaha para pelaku IKM, juga untuk meningkatkan kemampuan para pelaku IKM dalam berbisnis melalui sarana e-commerce," kata Gati dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama, Senin (8/5).
Gati menuturkan, dari data penelitian Deloitte Access Economics, tercatat para pelaku UKM dan IKM juga lebih dari sepertiganya hanya berdagang melalui sistem konvensional. Padahal pemanfaatan teknologi digital dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku IKM, diantaranya kenaikan pendapatan hingga 80 persen, dan kemungkinan menjadi lebih inovatif.
Melalui kerja sama dengan Blanja.com, Kemenperin berharap para pelaku IKM dapat memperluas pangsa pasarnya hingga ke luar negeri. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah pemasaran sebagian besar komoditas produk pelaku IKM masih terbatas pada wilayah lokal setempat, terutama dalam satu Kabupaten/Kota, hanya sebagian kecil yang telah memasarkan produknya ke luar provinsi atau bahkan luar negeri.
Dengan jejaring yang dimiliki Blanja.com, diharapkan kesempatan untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar negeri, dapat terbuka lebar.
Gati menyebut, hingga tahun 2019, ditargetkan jumlah IKM yang tergabung dalam skema e-Smart ini akan mencapai sekitar 10 ribu IKM dengan total jumlah produk sebanyak 30 ribu produk. Pada 2017, ditargetkan jumlah IKM yang masuk ke dalam e-Smart akan mencapai 1.000 IKM dengan jumlah produk sebanyak 3.000 produk, tahun 2018 sebanyak 4.000 IKM yang akan menambah jumlah produk sebanyak 12 ribu produk, dan tahun 2019 sebanyak 5.000 IKM dengan tambahan produk mencapai 15 ribu Produk.
Hingga saat ini, dalam rangka pelaksanaan kegiatan e-Smart IKM, Ditjen IKM telah menjalin kerja sama dengan online marketplace Bukalapak dalam pelaksanaan Workshop e-Smart di Boyolali pada bulan Januari 2017. Sedangkan dalam waktu dekat masih di tahun 2017 ini, Ditjen IKM berencana akan melaksanakan workshop e-Smart dengan menggandeng dua online marketplace, yakni Bukalapak dan Blanja.com,
CEO Blanja.com ujar Aulia E Marinto mengatakan, Blanja.com telah ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi satu-satunya e-commerce BUMN. Blanja.com menyambut baik sinergi ini, hal ini selaras dengan visi perusahaan, yaitu menjadi bagian dari upaya peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan wirausaha kecil.
“Melalui inisiatif ini, harapannya akan terbangunlah suatu proses menemukan Industri Kecil dan Menengah yang berkualitas, untuk menembus pasar nasional dan kelak pasar internasional," ujar Aulia.
Komitmen Blanja.com terhadap IKM diwujudkan dengan dibuatkannya laman khusus UKM Asli Indonesia di Blanja.com, etalase online yang dikhususkan untuk produk Industri kecil dan menengah Asli Indonesia.