Kemenpora Tunggu Kabar dari Filipina Terkait Sea Games 2019
-
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih menunggu informasi lanjutan dari Pemerintah Filipina mengenai kepastian sebagai tuan rumah penyelenggaraan SEA Games 2019. Kemenpora belum mendapatkan informasi mengenai rencana mundurnya Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
"Kami belum dapat info apa-apa dari pemerintah Filipina, ataupun melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina. Kami masih menunggu," kata Menpora Imam Nahrawi di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).
Selain pemerintah dan Kedubes Filipina, dia juga mengaku belum mendapatkan informasi dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengenai rencana mundurnya Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019. "Sejauh ini, saya juga belum dapat info dari KOI, selaku pihak yang diminta pemerintah untuk berkomunikasi sekaligus membawa atlet-atlet nanti ke Filipina. Belum ada info apapun," ujar Imam.
Meskipun demikian, dia menilai Indonesia bisa saja menjadi tuan rumah kompetisi olahraga tingkat Asia Tenggara tersebut mengingat Indonesia pernah menjadi penyelenggara Asian Games pada 2018. "Indonesia baru saja menjadi tuan rumah Asian Games 2018, maka ke depannya kita diharapkan bisa menjadi tuan rumah kejuaraan yang lebih besar lagi dari Asian Games," tutur Imam.
Menyinggung kesiapan Indonesia jika resmi ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games 2019, Imam mengungkapkan sejauh ini belum ada persiapan yang dilakukan. "Untuk kesiapan, kami belum siapkan apa-apa. Kami hanya menyiapkan pelatnas untuk atlet-atlet saja, dan semuanya masih berjalan sampai sekarang, tidak terganggu," ungkap Imam.
Filipina dikabarkan berencana mundur sebagai tuan rumah SEA Games 2019 karena anggaran yang diajukan Panitia Penyelenggara SEA Games 2019 (PHISGOC) sebesar 7,5 miliar Peso tidak disetujui oleh senat. Anggaran yang disetujui hanya sekitar 5 miliar Peso. Berkaitan dengan penolakan anggaran tersebut, Indonesia dan Thailand disebut-sebut akan menjadi tuan rumah kompetisi olahraga multi even Asia Tenggara itu menggantikan Filipina.