Home
/
Automotive

Kementerian ESDM: Industri Bioetanol Fuel Grade Masih Sedikit

Kementerian ESDM: Industri Bioetanol Fuel Grade Masih Sedikit

Pertamax Green yang mengandung Bioetanol

Brian Priambudi04 October 2024
Bagikan :

Uzone.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan masih sulit untuk implementasi pencampuran bahan bakar nabati jenis etanol alias bioetanol. Hal ini yang membuat BBM berjenis bioetanol masih sulit untuk diperjual belikan.

Eniya Listiani Dewi selaku Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengungkapkan sulitnya implementasi bioetanol karena masih sedikitnya industri tersebut. Sejauh ini industri bioetanol banyak yang memfokuskan produksinya ke kualitas food grade, bukan fuel grade.

"Dari 13 industri bioetanol yang ada baru dua yang memenuhi kriteria fuel grade, sedangkan sisanya masih memproduksi bioetanol untuk kebutuhan food grade," ujar Eniya dalam keterangan resminya.

Preview

Menurutnya diperlukan dorongan dari pemerintah, sehingga industri bioetanol di Indonesia bisa tumbuh lebih cepat dan signifikan. Artinya, perlu adanya pemembangunan ekosistem bioetanol, baik dari segi produksi hingga distribusi.

Dengan demikian, bbm yang dicampur bioetanol bisa terus berlanjut dan menyukseskan program BBM Bioetanol.

Menurut Eniya, jika ekosistemnya berjalan maka terdapat peluang untuk pemberian insentif. Di sisi lain, investasi besar juga akan menarik lebih banyak pemain industri dan teknologi untuk terlibat, sehingga menciptakan efek domino yang positif bagi perekonomian dan lingkungan.

"Ekosistem harus dibangun, dan insentif akan mengikuti," jelasnya.

“Untuk dapat menikmati insentif ini, para produsen harus membangun ekosistem bioetanol dari hulu ke hilir, mirip dengan apa yang telah dilakukan oleh industri kendaraan listrik berbasis baterai,” jelasnya lagi.

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2015, seharusnya Indonesia sudah mencapai penggunaan campuran etanol sebesar 20 persen (E20) pada 2025 mendatang. Namun sampai sekarang, bioetanol di Indonesia baru masuk pencampuran 5 persen (E5) melalui Pertamax Green 95, itupun baru hanya tersedia di 75 SPBU di Jakarta dan Surabaya.

populerRelated Article