Kenali Berbagai Ciri dan Gejala Virus Zika
Beberapa waktu lalu dunia digegerkan dengan berita kejadian luar penyakit yang diakibatkan oleh virus zika. Sama seperti penyakit demam berdarah, infeksi virus zika terjadi akibat ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Jenis nyamuk yang menjadi perantara virus zika adalah nyamuk Aedes yang tersebar di berbagai belahan dunia. Untuk di daerah tropis seperti Indonesia jenis nyamuk yang menularkan virus zika adalah nyamuk Aedes aegypti.Lalu apa saja tanda dan gejala virus zika? Bagaimana nyamuk dapat menularkan virus ini? Dan apa yang akan terjadi apabila seseorang mengalami infeksi virus zika?
Apa saja tanda dan gejala virus zika?
Menurut Kementerian Kesehatan, hanya 1 dari 5 orang yang terinfeksi menunjukkan gejala virus zika. Meskipun kebanyakan orang yang mengalami virus zika tidak merasakan gejala apapun, namun berikut adalah tanda dan gejala virus zika yang paling umum terjadi:
- Merasa gatal hampir di semua bagian tubuh
- Demam
- Kepala sakit dan pusing
- Mengalami nyeri sendi dan bengkak pada persendian
- Nyeri otot
- Mata menjadi merah
- Merasa sakit di bagian punggung
- Nyeri di bagian belakang mata
- Muncul bintik-bintik merah di permukaan kulit
Dalam beberapa kasus, dilaporkan bahwa adanya gangguan saraf dan autoimun pada penderita penyakit virus zika. Biasanya gejala virus zika akan bertahan selama dua sampai 7 hari. Karena tidak terlalu berbahaya, penyembuhan infeksi virus zika dapat terjadi dengan sendirinya tanpa ada penanganan medis.
Seseorang yang terkena gejala virus zika umumnya akan kembali pulih dalam waktu 7-12 hari. Gejala virus zika juga diketahui sama seperti gejala penyakit demam berdarah atau cikungunya yang juga ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Apa komplikasi yang bisa terjadi akibat virus zika?
Meskipun tidak terlalu berbahaya dan jarang menimbulkan gejala, penyakit virus zika ini dapat berakibat fatal jika dialami oleh ibu hamil. Ibu hamil yang terkena infeksi zika akan berisiko melahirkan anak yang mengalami microcephaly atau ukuran kepala yang terlalu kecil. Hal ini sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian yang dilakukan di daerah wabah virus zika pada tahun 2015 lalu.
Microchepaly pada bayi dapat mengakibatkan bayi tersebut mengalami komplikasi seperti, tidak dapat tumbuh dan berkembang secara normal, memiliki kecacatan pada wajahnya, mengalami keterbelakangan mental, hiperaktif, serta kejang.
Virus zika dapat dideteksi pada ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan RT-PCR, saat ibu hamil tersebut mengalami demam di minggu pertama gejala virus zika muncul.Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan ke tempat yang sedang terjadi wabah virus zika untuk mencegah terkena infeksi tersebut.
Pada kasus yang jarang, virus zika juga diketahui dapat membuat seseorang mengalami sindrom Guillane Bare, yaitu sindrom yang ditandai dengan adanya gangguan serius pada sistem saraf pusat. Meskipun begitu, komplikasi ini sangat jarang terjadi.
Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami gejala virus zika?
Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, berikut adalah hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk meringankan gejala yang timbul:
- Istirahat dengan cukup
- Minum air mineral yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan kehilangan cairan yang berlebihan
- Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol untuk meredakan nyeri serta demam yang terjadi.
- Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi jenis obat aspirin atau obat nonsteroid anti peradangan lainnya (NSAID).
- Memeriksakan diri ke dokter.
The post Kenali Berbagai Ciri dan Gejala Virus Zika appeared first on Hello Sehat.