Kenangan Berbagi Foto dan Nasib Flickr yang Dibuang Yahoo
Sebagai pemuda yang hidup di tengah gelembung kemunculan startup di Amerika Serikat, Stewart Butterfield dan Caterina Fake tak ingin tertinggal. Mereka mendirikan Ludicorp, startup yang hendak dijadikan basis penciptaan video game yang mereka namai Game Neverending.
“Video game yang kami ciptakan ialah permainan tentang menciptakan dan berdagang, membeli dan menjual, semuanya tentang berinteraksi dengan banyak orang. Kami membuat video game ini karena kecanduan Neopets (nama video game bagi anak-anak tentang hewan peliharaan virtual),” kata Butterfield dalam wawancaranya pada Inc. Ludicorp lantas menggandeng programmer untuk merealisasikan video game tersebut. Seorang programmer Ludicorp berhasil membuat layanan pendukung, chat room dengan fitur berbagi foto. Fake, lantas menyadari bahwa layanan pendukung tersebut lebih menyenangkan.“Ternyata kesenangan itu ada dalam berbagi foto,” katanya pada USA Today. Fake dan Butterfield berputar arah. Pada 10 Februari 2004, Flickr, sebuah layanan penyimpanan dan berbagai foto berhasil tercipta.Flickr
Dalam sebuah publikasi di USA Today, Flickr disebut memerankan bagian sentral di kehidupan budaya dan sosial dunia internet. Ini karena Flickr adalah pelopor layanan berbagi foto, yang dengan memiliki fitur komentar, pun bisa disebut sebagai pelopor media sosial. Trip Hosley, warga San Fransisco yang mengenal layanan tersebut semenjak lahir, secara tersirat mengatakan bahwa Flick adalah fenomena dunia internet, yang tidak ditemukan sebelumnya.“Hanya berselang satu jam selepas kakak saya melahirkan, terdapat 100 foto yang diunggah yang dapat dilihat keluarga dan teman, sangat mudah, hanya tinggal mengetikkan ‘Deuce’ (nama si bayi)” katanya mengingat revolusi yang dihadirkan Flickr.Tak butuh waktu lama bagi Flickr untuk ditengok raksasa teknologi. Tepat pada 20 Maret 2005, setahun selepas layanan tersebut lahir, Yahoo mengakuisisinya. Yahoo membeli Flickr dengan nilai sebesar $40 juta.Arah yang Berubah
Ketidakjelasan nasib Flickr berakhir sudah. Pada 20 April 2018 lalu pelopor layanan berbagai foto tersebut resmi dijual pada Smugmug.Berbeda dengan Flickr yang menyajikan layanan berbagai dan penyimpanan foto secara gratis, SmugMug merupakan layanan kloningan Flickr tetapi dengan tarif tertentu yang wajib dibayar penggunanya, bahkan di hari pertama saat menggunakannya. Didirikan pada 2002 oleh Chris MacAskill dan Don MacAskill, SmugMug mencoba mendobrak dunia internet yang kala itu dipenuhi layanan gratisan, dengan layanan berbayar.“Internet diartikan sebagai sesuatu yang gratis, tetapi gelembung baru saja meledak (kami harus melakukan yang berlainan),” kata Don MacAskill menjelaskan mengapa mereka memilih mematok tarif bagi layanannya.Dengan model bisnis yang berbeda, SmugMug melaju lambat. “Semua berjalan lambat di awal. Kami hanya memperoleh satu anggota di minggu pertama, lima di bulan pertama, tetapi kemudian model bisnis ini melaju,” ucap MacAskill mengingat masa awal diluncurkannya layanan tersebut.Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini