Kenapa Ada Banyak Banget Vending Machines di Jepang?
-
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Kalau lagi liburan ke Jepang, kamu bisa menemukan banyak banget vending machines. Mesin jual otomatis itu ada di setiap sudut kota, entah di stasiun, gedung, bahkan di pedesaan. Tapi apa alasan di balik keberadaan vending machines yang menjamur di Jepang?Mengutip Live Japan, ternyata ada beberapa alasan yang menjelaskan kehadiran vending machines yang jumlahnya mungkin gak terhitung di Jepang. Apa aja sih alasannya?
Baca juga: 5 Pilihan Takjil di Sekitar Apartemen Kalibata City
Jepang itu aman
Aksi vandalisme (perusakan atau penghancuran karya seni dan barang berharga lain) sangat jarang terjadi di Jepang. Meski vending machines diletakkan di tempat-tempat umum—seperti taman atau trotoar, itu jarang rusak.
Pekerja di Jepang sangat sibuk
Jepang terkenal dengan jam kerja yang panjang. Banyak pula pekerja yang lembur. Hasilnya, mereka memiliki waktu luang yang lebih sedikit, bahkan mereka gak sempat mengunjungi toserba (toko serba ada) terdekat.
Jadi, pilihan paling nyaman dan praktis buat mereka untuk mengatasi haus, yaitu vending machines yang ada di trotoar atau tempat umum lainnya. Mereka tidak perlu membuang waktu untuk antre di kasir.
Baca juga: Teluk Maya, Lokasi Syuting Film “The Beach” Resmi Ditutup Hingga 2021
Siapa saja bisa punya bisnis sampingan vending machines
Gak banyak orang tahu alasan ini. Tapi yang jelas, setiap orang bisa megajukan permohonan untuk membuat vending machines sendiri. Setelah disetujui oleh perusahaan yang bersangkutan, mereka perlu membayar biaya pemasangan 10.000 yen (sekitar Rp 1,3 juta).
Jika lokasi penempatan vending machines strategis, ini akan menjadi bisnis yang menguntungkan. Beberapa warga Jepang telah melakukan ini sebagai pekerjaan sampingan.
Baca juga: 3 Kota ini Paling Sering Dikunjungi Pemudik Saat Lebaran
Harga minumannya murah
Tokyo dikenal sebagai kota dengan biaya hidup mahal. Meski demikian, pada 2017, harga minuman yang dijual di vending machines tercatat masih sangat murah.
Misalnya, kopi dijual 130 yen (sekitar Rp 17 ribu), sedangkan jus 500 ml atau teh hijau dijual 160 yen (Rp 21 ribu).