Sponsored
Home
/
Digilife

Kenapa Iklan Durasi Panjang di YouTube Malah Diminati Penonton?

Kenapa Iklan Durasi Panjang di YouTube Malah Diminati Penonton?
Preview
Birgitta Ajeng30 January 2020
Bagikan :

Ishak Reza, Creative Lead, Google Indonesia. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)

Uzone.id - Di Indonesia, jumlah iklan berdurasi panjang di YouTube ternyata jauh lebih banyak dibandingkan yang berdurasi pendek.

Ishak Reza, Creative Lead, Google Indonesia mengungkapkan bahwa dari 2017 - 2019, ada 38 iklan berdurasi lebih dari satu menit, sedangkan ada 12 iklan berdurasi kurang dari 45 detik.

Menariknya, Ishak melihat bahwa orang-orang menonton iklan jauh lebih lama. Ia juga mengambil kesimpulan bahwa iklan berdurasi panjang semakin diminati penonton.

Baca juga: Alibaba Patenkan Desain Ponsel Lipat “Clamshell”

“Jadi kita lihat fenomenanya bahwa sebenarnya sekarang orang menonton iklan lebih panjang, bahkan ada beberapa konten yang kita lihat lebih daripada 4 menit. Nah, dari sini kita lihat bahwa trennya adalah iklan berdurasi panjang semakin diminati,” ujarnya.

Ishak berpendapat, ada dua alasan yang membuat iklan berdurasi panjang malam diminati. Pertama, orang ‘lapar’ konten.

“Dari tingkah laku itu, kita tahu bahwa mencari konten terus-menerus setiap hari. Dan kalau kita lihat dari konten kreator, bahkan sekarang konten kreator sudah banyak yang menyuguhkan sebuah cerita yang lebih dari satu jam dan orang ternyata menonton, karena orang memang lapar konten,” ungkap Ishak.

Baca juga: Twitter Turun Tangan Cegah Hoaks Virus Corona

Kedua, kreativitas sebuah iklan. Menurut Ishak, dengan durasi iklan yang tidak terbatas di YouTube, kreativitas dalam membuat iklan semakin berkembang.

Ishak mengatakan, “Dulu kadang-kadang kreatif dari konten itu kadang-kadanv terbatas pada durasi. Kalau di televisi paling panjang 30 detik dan lain-lain, sehingga ketika ada kebutuhan penjualan produk di dalamnya dan lain-lain, orang terhimpit dengan durasi.”

“Dengan adanya YouTube, dengan durasinya yang unlimited, orang semakin bisa berkreasi, makanya kreativitasnya bisa berkembang terus. Jadi orang bangun cerita yang relevan dulu, kemudian jualan produknya,” imbuhnya.

populerRelated Article