icon-category Digilife

Kenapa Perekrut Kerja Suka ‘Intip’ Akun Medsos Kita?

  • 31 Jan 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id – Hidup di era digital rasanya harus siap menerima banyak hal yang tak selalu bikin nyaman, salah satunya secara sadar —atau bahkan tidak— bahwa akun media sosial kita ‘diintip’ oleh tim perekrut kerja.

Pasti pernah ‘kan, ketika sedang mengisi form lamaran kerja, lalu ada kolom soal username akun media sosial kita? Tidak diisi, nanti salah. Diisi pun, nanti sewaktu-waktu bisa diintip — dan kemungkinan besar pasti diintip.

Walau ujung-ujungnya kita tetap isi, kira-kira apa yang mendasari profil media sosial kita mulai dari LinkedIn, Instagram, Twitter, hingga Facebook menjadi perhatian khusus para perekrut kerja?

Pertama, kita dapat memanfaatkan media sosial sesuai dengan karakteristik masing-masing. LinkedIn misalnya, merupakan media sosial untuk profesional. Dengan demikian, kita dapat mengisi LinkedIn kita dengan segala hal terkait dunia profesional – mulai dari riwayat kerja, portofolio, pelatihan/pendidikan, dan sebagainya.

Apabila dapat memperoleh rekomendasi dari atasan atau pihak yang memiliki kompetensi atau profil yang baik, hal ini akan sangat membantu kita.

alt-img
Ilustrasi: Unsplash

Lalu ada Twitter, media sosial berbasis teks yang cocok digunakan untuk berbagi artikel atau pemikiran yang kita miliki. Kita dapat juga berinteraksi dengan pihak-pihak yang relevan dalam setiap topik.

Sementara itu, Instagram dan Facebook cocok digunakan untuk berbagi konten bertipe gambar atau video. Misalnya, kita dapat berbagi aktivitas keseharian kita termasuk di kantor.

Baca juga: Tips Stalking Pengguna LinkedIn Tanpa Ketahuan

Lalu, apakah itu artinya kita harus selalu tampil “baik” di medsos agar para perekrut kerja di luar sana menganggap kita eligible?

Menurut saya, sebaiknya antara medsos dengan “dunia nyata” tidak bertentangan. Analogi yang biasanya saya terapkan adalah profil kita di medsos adalah apa yang orang lihat ketika kita berada di tempat umum.

alt-img
Ilustrasi: Unsplash

Jika kita ingin pergi ke luar rumah, tentu kita perlu mempertimbangkan penampilan yang sesuai dengan tempat atau acara yang kita tuju. Kita tidak harus pergi ke salon setiap hari, tetapi tentu setidaknya kita memilih dresscode yang pantas.

Di medsos, kepantasan ini salah satunya terkait dengan etika. Kita boleh saja menyampaikan pikiran atau kritik misalnya, tetapi tentu dengan bahasa yang sopan dan tidak mengarah kepada penghinaan.

Sebaliknya, jangan terlalu berlebihan juga dalam medsos. Menunjukkan kelebihan kita dengan terlalu dipaksakan termasuk salah satu di antaranya.

Saya pernah membaca artikel seseorang yang ingin menunjukkan kesuksesan diri dengan memamerkan harta dan kepemilikan lainnya, padahal sebenarnya harta tersebut bukan miliknya. Apabila hal tersebut diketahui oleh perekrut kerja, hal ini sangat mungkin menjadi bumerang.

Selamat menikmati medsos dengan bijak!

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini