icon-category Digilife

Kenapa Ukraina Menang Perang Lawan Rusia di Media Sosial?

  • 04 Mar 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Ukraina akan meminta dukungan kepada 50 perusahaan teknologi, termasuk game, esport dan infrastruktur internet dalam memerangi invasi tentara Rusia.

Oracle Corp, perusahaan raksasa bidang software, telah menanggapi tweet Kementerian Transformasi Digital Ukraina yang meminta perusahaan berhenti berbisnis di Rusia, seperti dilaporkan Reuters.

Alexander Bornyakov, Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina, menunjukkan tweet Oracle di ponselnya selama wawancara lewat video.

Dia mengatakan, perusahaan "sudah menangguhkan semua operasi di Federasi Rusia."

Selain itu, EA Games juga pada Rau mengatakan siap menghapus tim Rusia dari pertandingan sepak bola FIFA.

"Lebih banyak sanksi dijatuhkan, perdamaian lebih cepat dipulihkan," kata Bornyakov.

BACA JUGA: TelkomGroup Siap Gelar Kabel Laut Penghubung Asia Tenggara-Eropa

Dia menjelaskan jika negaranya sudah meminta dukungan dari sekitar 50 perusahaan sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu.

Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Transformasi Digital Ukraina, juga berhasil membujuk Elon Musk untuk membantu Ukraina dengan satelit internet Starlink.

Dalam cuitannya sekitar 15 jam yang lalu, Fedorov nge-tweet bahwa dirinya beterima kasih kepada Starlink untuk menjaga kotanya tetap terkoneksi internet. 

Selanjutnya, dia juga colek beberapa perusahaan besar, termasuk Honda agar mau menyumbangkan genset listrik agar tetap terus terhubung ke Starlink. 

Fedorov juga menyampaikan terima kasih kepada komunitas kripto yang terus mendukung Ukraina dengan menyumbang lebih dari USD5 juta.

"Saya berterima kasih kepada @gavofyork, yang memberikan sumbangan mengesankan sebesar lebih dari USD5 juta," ujarnya.

Spotify dan AppleMusic juga tak luput diminta dukungan oleh Fedorov.

"Kami meminta Anda untuk mengizinkan artis kami mengubah sampul album mereka untuk menarik perhatian pada perang berdarah di Ukraina. Mari kita libatkan lebih banyak orang waras Rusia!," tweet dia.

Berkat permintaannya juga, YouTube, Alphabet dan media sosial lainnya juga bikin batasan baru pada media pemerintah Rusia, seperti tidak bisa dimonetisasi.

BACA JUGA: Usai Mandiri, Giliran M-Banking BCA yang Error

Kementerian juga meminta Google dan Apple Inc untuk menutup toko aplikasi seluler mereka di Rusia, namun Byrnyakov mengatakan bahwa perusahan itu mengambil opsi pemblokiran terhadap aplikasi tersebut di Rusia.

Ukraina memang punya strategi mengisolasi Rusia lewat dunia maya sehingga orang-orang pun memprotes invasi negeri Beruang Merah itu.

Kementerian Digital Ukraina mengorganisir Tentara TI yang berisi sukarelawan di dalam dan luar negeri melalui aplikasi Telegram.

Bornyakov mengatakan, hal itu mengganggu akses ke situs web pemerintah Rusia dan bisa menghubungi sekitar 50 juta warga sipil Rusia lewat media sosial, telepon, teks dengan informasi tentang invasi Rusia.

Dia juga mengklaim jumlah Tentara TI sudah tembus 250 ribu orang, yang menjalankan ide-ide mereka sendiri.

"Ini seperti kripto, ini terdesentralisasi," kata dia.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini