Sponsored
Home
/
Health

Keras Kepala Ternyata Bikin Panjang Umur

Keras Kepala Ternyata Bikin Panjang Umur
Preview
Chaerunnisa13 December 2017
Bagikan :

Ingin hidup lebih lama? Sebuah penelitian baru menemukan, sensitif, keras kepala dan etika kerja yang teliti bisa menjadi kunci menjalani kehidupan yang lebih lama.

Peneliti memeriksa tingkat kesehatan mental dan fisik sekelompok orang Italia berusia antara 90 dan 101 tahun menemukan, ada banyak ciri psikologis umum di antara mereka.

Penelitian yang dipublikasikan di International Psychogeriatrics menyimpulkan, peserta lansia memiliki kesejahteraan mental keseluruhan yang lebih baik daripada anggota keluarga mereka yang lebih muda. Mereka menghubungkan hal ini dengan umur panjang.

Para ilmuwan di University of California San Diego dan Universitas Roma La Sapienza mensurvei 29 peserta yang tinggal di desa-desa terpencil di Italia Selatan. Mereka menilai kesehatan mental dan fisik melalui serangkaian tes dan wawancara.

Untuk tujuan perbandingan, mereka juga melakukan tindakan yang sama terhadap keluarga peserta yang lebih muda, dan diminta untuk menggambarkan kepribadian serta gaya hidup anggota keluarga mereka yang lebih tua.

Selain memiliki pandangan hidup yang cerah, para peneliti menemukan banyak peserta lanjut usia memiliki ciri kepribadian keras kepala, yang mereka klaim dapat bermanfaat secara psikologis. Pasalnya, orang-orang ini cenderung tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentangnya.

Tema umum lainnya antara peserta lansia adalah hasrat untuk kehidupan pedesaan.

"Ada sejumlah penelitian terkait orang dewasa yang sangat tua, namun sebagian besar berfokus pada genetika dan bukan kesehatan mental atau kepribadian mereka," kata Dilip V. Jeste, penulis utama studi dan profesor psikiatri dan neurosains di UC San Diego.

"Tema utama yang muncul dari penelitian kami, dan tampaknya merupakan fitur unik terkait dengan kesehatan mental masyarakat pedesaan ini adalah positif, etos kerja, keras kepala dan ikatan yang kuat dengan keluarga, agama dan tanah yang mereka tinggalkan," sambungnya.

Jeste dan timnya berniat untuk menindaklanjuti temuan mereka dengan studi longitudinal lebih lanjut yang akan meneliti bagaimana kesehatan biologis para peserta dibandingkan dengan kesehatan fisik dan psikologis mereka. (Independent)

Preview

 

 

populerRelated Article