icon-category Lifestyle

Ketidakpastian Fenomena Ngidam yang Banyak Dialami Perempuan Indonesia

  • 06 Apr 2019 WIB
Bagikan :

Fenomena ngidam atau craving sangat identik dengan perempuan hamil. Biasanya, ketika seorang perempuan hamil ngidam, ia memiliki permintaan yang terkadang membuat pasangannya mengernyitkan dahi saking herannya.

Ingin makan makanan manis atau asam adalah permintaan ngidam yang paling standar. Pasanganmu tidak akan pusing dan dengan senang hati menuruti keinginan tersebut.

Nah, kalau permintaannya sudah aneh-aneh dan sang suami mulai menampakkan wajah kebingungan, biasanya akan ditakut-takuti dengan kalimat “Kalau ngidamnya nggak diturutin, nanti anaknya ileran, lho”. Betul?

Akhirnya, para suami pun akan berupaya mengerahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk memenuhi keinginan ngidam istrinya. Namun uniknya, ngidam ini hanya dialami oleh perempuan hamil di Indonesia, lho. Di luar negeri, jarang ada perempuan hamil yang memiliki keinginan yang aneh-aneh.

Ilustrasi perempuan ngidam

Hingga saat ini belum ada alasan ilmiah yang pasti terkait kebiasaan ibu hamil yang ngidam. Ada yang mengatakan bahwa ngidam terjadi akibat perubahan hormonal di dalam tubuh perempuan hamil. Perubahan inilah yang membuat indera perasa dan penciuman menjadi lebih sensitif.

Ada juga teori yang mengatakan bahwa perempuan hamil yang ngidam disebabkan oleh kurangnya nutrisi tertentu. Contoh, perempuan hamil yang ngidam makan daging, petanda bahwa tubuhnya kekurangan protein. Jadi, bukan makanan itu yang diinginkan tubuh, tetapi nutrisi yang ada di dalamnya.

Kemudian ada juga yang menyebut bahwa perempuan yang sedang hamil dan ngidam dipengaruhi oleh keinginan untuk dimanjakan, sebagaimana dikatakan oleh Konsultan Fatomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. med dr Damar Prasmusinto SpOG(K).

“Fenomena ngidam cuma orang Indonesia yang melakukan. Misalnya, dia minta sesuatu yang aneh, martabak ketan belinya di Gondangdia, padahal rumahnya di Depok. Ini dipengaruhi oleh faktor psikologis,” ujar dr. Damar, dikutip dari majalahkartini, Jumat (5/4).

Kemudian dr. Damar juga menjelaskan bahwa ngidam yang aneh-aneh mungkin dipengaruhi oleh tubuh yang kekurangan zat besi. Bisa juga fenomena ngidam ini dikaitkan dengan perubahan Peptida Opioid Edogen pada perempuan hamil.

“...Ngidam karena hamil berhubungan dengan perubahan Peptida Opioid Edogen (POE). Biasanya, saat ngidam kadar POE dalam tubuh ibu hamil meningkat. POE ini berhubungan kuat dengan asupan makanan. Nggak Cuma POE yang meningkat, beta endorfin dan met enkafelin pun meningkat. Hal ini memicu ibu hamil cenderung menginginkan makanan yang bisa memuaskannya,” jelas dr. Damar.

Lantas ibu hamil yang ngidam harus dituruti atau diabaikan? Pasalnya, kita kerap ditakut-takuti jika tidak menurut keinginan ibu hamil, maka anaknya akan mengeluarkan air liur terus-menerut. Duh, ini hanya mitos ya bapak-bapak dan ibu-ibu.

Jika memang ngidamnya ingin mengonsumsi makanan yang kandungan nutrisinya tidak baik untuk ibu hamil, tentu harus diabaikan daripada menimbulkan masalah kesehatan. Batasi juga ngidam makanan yang berkalori dan berlemak tinggi karena bisa menimbulkan kenaikan berat badan.

Kemudian, suami atau anggota keluarga lainnya juga harus aware terhadap kondisi kesehatan ibu hamil agar bisa menyesuaikan makanan yang diinginkannya. Misal, ketika ibu hamil mempunyai penyakit diabetes dan ingin makan makanan manis, harus dicegah karena bisa menaikkan kadar gula.

Meski sudah ada beberapa spekulasi ilmiah terkait fenomena ibu hamil, sejauh ini belum ada teori yang pasti yang bisa menjelaskannya. Memang terkadang keinginan ibu hamil ini terkesan absurd ya.

Tapi, kalau ngidam makanan atau minuman kan masih bisa dijelaskan secara ilmiah, kalau ngidamnya mobil baru kira-kira itu ibu hamil kekurangan nutrisi apa ya?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini