Ketika ChatGPT-4 Ramal 20 Pekerjaan yang Bisa ‘Musnah’ Karena Kehadirannya
Ilustrasi foto: Rolf van Root/Unsplash
Uzone.id – Perusahaan teknologi AI, OpenAI baru-baru ini merilis versi terbaru dari ChatGPT. Diberi nama ChatGPT-4, para pemerhati dan pemain industri teknologi berbondong-bondong melakukan upgrade dan mencobanya untuk bertanya banyak hal, tak terkecuali soal pekerjaan yang terancam ‘musnah’ karena kehadirannya.
Kehadiran ChatGPT-4 diklaim lebih pintar dan dapat merespons gambar, serta membuat tulisan yang jauh lebih detail dan deskriptif. Bahkan versi anyar ini dapat memproses 25 ribu kata, atau 8 kali lebih banyak dibanding ChatGPT biasa.Di jagat Twitter, Rowan Cheung selaku founder perusahaan AI, The Rundown, membagikan hasil penelusurannya saat menggunakan ChatGPT-4.
Ia meminta ChatGPT-4 untuk menyebutkan 20 pekerjaan yang dapat digantikan oleh ChatGPT-4. Permintaan ini pun spesifik, Cheung memerintahkan ChatGPT-4 untuk membalasnya dengan bagan lengkap dengan nomor, jenis pekerjaan, dan sifat atau karakteristik manusia seperti apa yang digantikan.
Cheung kemudian membagikan hasil screenshot chat ChatGPT-4. Berikut daftar 20 pekerjaan manusia yang akan tergantikan versi ChatGPT-4:
Bisa dibilang ChatGPT-4 cukup percaya diri, ya. Pekerjaan seperti penerjemah, social media manager, agen wisata, hingga reporter berita dianggap dapat digantikan, karena platform AI satu ini menganggap keahlian seperti kecakapan bahasa, kreativitas dan menulis, produksi konten, perencanaan, hingga pemeriksaan fakta dapat dikerjakan oleh kecerdasan AI.
Sedangkan seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, CTO dan Co-Founder perusahaan edtech Cakap, Yohan Limerta mengatakan kalau untuk menggeser fungsi manusia, banyak elemen dari manusia termasuk dalam memproses data yang tidak bisa digantikan oleh AI.
Ia menjelaskan, pada hakikatnya setiap manusia memiliki sudut pandang, ideologi, pemahaman yang berbeda dalam menerima sebuah informasi.
“Manusia juga memiliki pembuatan keputusan yang berbeda-beda dalam menentukan mana yang benar dan salah. Saya melihat kecerdasan buatan ini akan menjadi salah satu pelengkap yang membantu dalam pembuatan keputusan ataupun pengembangan ide,” ujarnya belum lama ini melalui keterangan resmi yang diterima Uzone.id.
Diketahui, ChatGPT memang mulai populer di penghujung akhir tahun 2022. Mulai menyeruak sejak November 2022, laporan BBC mengatakan para pengguna memanfaatkan ChatGPT ini untuk mengerjakan esai tugas sekolah, kuliah, hingga meminta menulis lagu, konten marketing, code komputer, dan lainnya.
Kehadiran platform AI seperti ChatGPT hingga saat ini masih menuai kontroversi di berbagai kalangan, tak hanya di Indonesia namun juga global, mulai dari akademisi, praktisi hukum, sektor edukasi informal, dan lain-lain.
Gimana menurut kalian?