Ketika Dua Anak Presiden "Berduel" Bisnis Kuliner
Awan gelap memayungi outlet Martabak Kota Barat (Markobar), di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/3/2018) sore. Namun gerimis yang mulai turun tak mampu mengusir ratusan jurnalis yang memadati sebuah panggung hijau yang terletak di depan outlet.
Maklum, hari ini dua putera Presiden Joko Widodo melakukan demonstrasi perang saudara kuliner antara produk martabak Markobar dengan produk SangPisang. Markobar adalah bisnis kuliner milik Gibran Rakabuming, sedangkan SangPisang adalah produk kuliner milik sang sang bungsu, Kaesang Pangarep.Dengan lincah, Gibran maupun Kaesang membuat makanan kecil andalan mereka masing-masing di meja kecil yang disediakan di atas pangggung. Begitu jadi, keduanya mempersilakan para jurnalis untuk mencicipi produk mereka.
"Target saya memang membuat SangPisang lebih hebat dari Markobar milik kakak saya," kata Kaesang yang disambut tepuk tangan dari para hadirin.
Mendengar jawaban sang adik yang terasa menantang, Gibran justru terlihat santai. Ia malah rela jika SangPisang mampu menjadi produk yang lebih laris di pasaran. "Nggak apa. Memang sudah seharusnya yang lebih muda bisa lebih hebat dari yang lebih tua. Kan yang lebih tua seharusnya menginspirasi yang lebih muda," ujarnya.
Gibran menjelaskan bahwa saat ini Markobar sudah memiliki 33 outlet di seluruh Indonesia. Tujuh di antaranya ada di kota Solo. Namun hari ini, Gibran memberikan ruang kepada Kaesang untuk memasarkan SangPisang di outlet Markobar di Cikini.
Kaesang belum memastikan untuk menumpang tempat penjualan SangPisang diseluruh outlet Markobar. Menurutnya, itu tergantung kondisi outlet di masing-masing tempat yang berbeda. Outlet markobar di Solo berbentuk kafe, bisa ditempati menjadi outlet SangPisang juga.
"Tapi outlet Markobar di Kemang kan kontainer, sepertinya tidak memungkinkan," jelasnya.
Baik Gibran maupun Kaesang menegaskan mereka akan fokus menekuni wirausaha. Mereka mengaku sama sekali tak tertarik terjun dalam dunia politik, meski ayah mereka Joko Widodo berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia.
"Kalau banyak mana duitnya jadi pengusaha atau jadi politisi, mungkin lebih banyak duitnya politisi yang korupsi," tuturnya.
Gibran juga menegaskan baik dirinya maupun Kaesang tak pernah mengharapkan pengaruh politik sang ayah untuk kepentingan bisnis mereka. Bahkan mereka tak pernah berkonsultasi dengan Jokowi soal masalah pengembangan bisnis mereka.
"Kita sudah gede, kita sudah dewasa. Kita tidak sedikit-sedikit minta arahan bapak. Pekerjaan Presiden sudah banyak. Kita nggak mau bikin bapak tambah pusing," tuturnya.