Home
/
Lifestyle

Ketika Putri Tanjung Ditolak Pinjam Uang oleh Ayahnya, Chairul Tanjung

Ketika Putri Tanjung Ditolak Pinjam Uang oleh Ayahnya, Chairul Tanjung

-

Agestia Jatilarasati04 February 2018
Bagikan :

“Saat itu, saya melihat acara seminar kreatif dan kewirausahaan yang ada masih terlalu kaku untuk anak muda. Makanya saya membuat acara yang beda dan anak muda banget tetapi tetap ada nilai edukatif untuk mereka. Saya ingin anak muda Indonesia mendengar insight dari para narasumber yang terbukti sukses. Bukan sekadar berkarya tapi juga menginspirasi,” terang Putri Indahsari Tanjung alias Uti yang mengambil studi Multimedia dan Komunikasi di Akademi Seni Universitas San Fransisco, AS.

Harapan itu terwujud pada 2014. Uti menggelar acara perdananya, “Creativepreneur Corner”. 

“Creativepreneur Corner” sekaligus menandai pergantian nama El Paradiso menjadi Creativepreneur Event Creator. Jangan dikira Uti tidak mengalami kendala setelah memetik sejumlah kesuksesan. Sampai sekarang, cewek kelahiran 22 September itu sering ditolak sponsor.

“Bahkan di acara 'Creativepreneur Corner 2014', ada 30 perusahaan yang menolak proposal saya. Pernah juga, tiket acara tidak terjual. Ketika berniat pinjam uang dari Bapak karena kehabisan anggaran (untuk membayar vendor acara), Bapak menolak. Pengalaman itu proses yang membuat saya menjadi seperti sekarang,” Putri mengingat.

Ketika Putri Indahsari Tanjung Ditolak Pinjam Uang oleh Ayahnya, Chairul Tanjung (Bambang / tabloidbintang.com)
Preview

Kini, Uti membuat lebih banyak acara edukatif dengan konsep mirip “Creativepreneur Talk” lalu membawanya ke sejumlah kampus di Tanah Air. Selain itu, ia memperkenalkan pergelaran seni bertajuk “Creativepreneur Berjuang”. Tahun ini, Uti berkreasi lagi lewat kampanye #MudaBergerak yang mengajak sejumlah komunitas untuk lebih melek teknologi.

Tujuannya, menghasilkan kampanye digital yang berdampak besar di kalangan anak muda. Untuk mengawali gerakan itu, Uti menggarap film bertajuk Kinetik. Film Kinetik mengisahkan tiga anak muda yang mengabdikan diri untuk sebuah sekolah di daerah terpencil. 

(ages / gur)

populerRelated Article