Kirim Barang ke Pacar Lewat JNE Bayarnya Bisa Pakai Gopay
-
(Ilustrasi)
Uzone.id -- Layanan transaksi Gopay dari Gojek semakin diperluas penggunaannya. Setelah bisa membayar berbagai macam makanan dan minuman di restoran, sekarang Gopay bisa dipakai untuk transaksi pengiriman barang jarak jauh.Gopay kini sudah hadir sebagai salah satu opsi pembayaran layanan logistik JNE. Tercatat ada sekitar 7.000 gerai resmi JNE yang menerima pembayaran via Gopay ini.
Selain urusan kemudahan, kerja sama ini semakin mendorong aktivitas pembayaran cashless alias nontunai di kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari konsumen umum sampai pelaku UMKM sekalipun.
Baca juga: Jawaban Nadiem Soal Logo Baru Gojek
“Industri jasa logistik sangat membantu para pedagang online termasuk UMKM menjangkau pelanggan yang lebih luas. Semoga kerja sama ini bisa semakin memudahkan mereka dalam bertransaksi pengiriman barang dan terbiasa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya,” ujar Ardelia Apti selaku Head of Offline Payments Gopay dalam pernyataan resminya yang diterima Uzone.id, Selasa (13/8).
Sejauh ini, pembayaran via Gopay sudah bisa dilakukan di 420 ribu rekan usaha, di mana 90 persen di antaranya adalah pelaku UMKM.
Sementara itu diutarakan VP Marketing JNE, Eri Palgunadi, di Indonesia pertumbuhan industri logistik mencapai 14,7 persen. Angka tersebut diprediksi akan semakin naik seiring berkembangnya bisnis online.
Baca juga: Ketika Gopay Down, Rakyat Cashless pun Ikutan Tumbang
Tentu saja penggunaan pembayarannya akan sama seperti transaksi Gopay selama ini, yakni menggunakan pemindaian QR Code di dalam aplikasi Gojek.
Lumayan ya gaes, kalau kalian lagi malas ambil uang ke ATM tapi sudah keburu pengin kirim barang buat pacar yang sedang LDR-an, Gopay tentunya bisa menjadi alternatif pembayaran.
Sekadar diketahui, laporan lembaga riset McKinsey memprediksi bahwa pada 2022, pasar jual-beli online akan semakin tumbuh delapan kali lipat dibandingkan tahun 2017. Sementara penjualan dari sektor jual-beli online ‘diramal’ dapat mencapai US$40 miliar berkat kehadiran para UMKM potensial di Indonesia.