Kisah Pilu Robin Williams Sebelum Meninggal Terungkap
Aktor sekaligus komedian kawakan Robin Williams ditemukan tewas akibat bunuh diri pada 2014 lalu. Meski peristiwa ini sudah terjadi hampir empat tahun lalu, ada kisah Robin yang belum terungkap.
Penata rias Cheri Minns mengungkapkan bahwa masa-masa syuting film Night at the Museum: Secret of the Tomb merupakan salah satu masa terberat yang dialami Robin. "Ia terisak di tangan saya di setiap penghujung hari," ungkap Cheri seperti dilansir Fox News.
Kala itu, Robin mengaku kesulitan untuk mengingat dialognya di dalam film. Cheri yang tak tahu harus berbuat apa akhirnya menyarankan Robin untuk kembali melakukan pertunjukan komedi tunggal agar kepercayaan dirinya bangkit.
Robin menolak saran tersebut dan kembali menangis. Robin mengatakan tak bisa kembali untuk melakukan pertunjukkan tunggal karena ia sudah tidak tahu harus melakukan apa.
"Saya tidak tahu lagi, saya tidak tahu bagaimana caranya menjadi lucu," ungkap Cheri menirukan perkataan Robin kepadanya waktu itu.
Yang cukup menyedihkan, Robin tidak mengetahui bahwa apa yang ia alami pada saat itu sebenarnya bagian dari penyakit neurodegeneratif yang ia derita. Penyakit tersebut sedang menggerogoti kemampuan Robin, otak Robin dan bahkan diri Robin.
Kisah yang diutarakan Cheri hanya sebagian dari kisah hidup Robin yang dimuat dalam buku biografi berjudul "Robin". Biografi Robin yang ditulis oleh reporter Dave Itzkoff akan diluncurkan pada bulan ini.
Buku tersebut mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi Robin mulai terasa ketika memasuki 2013. Kala itu, Robin dinilai kurang berhasil dalam melakoni peran sebagai Simon Roberts dalam The Crazy Ones.
Di saat yang sama, Robin juga mulai mengeluh tentang beberapa masalah kesehatan mulai dari masalah pencernaan, kesulitan buang air kecil, insomnia, kehilangan kemampuan untuk mencium aroma hingga keluhan heartburn.
Istri Robin, Susan Schneider, sempat dibuat bingung dengan beragam gejala acak yang dialami Robin. Susan dan Robin sempat melakukan beragam upaya namun tak menemukan jawaban mengenai akar masalah yang dihadapi Robin kala itu.
Seiring berjalannya waktu, berat badan Robin terus menurun. Suara Robin yang khas mulai berubah menjadi lebih bergetar. Pada akhirnya, Robin berhenti. Banyak produser dan teman sejawat yang menyadari perubahan Robin ini.
Robin mulai menujukkan perubahan perilaku yang tak mudah dijelaskan. Robin menjadi paranoid dan takut seseorang mencuri sesuatu dari dirinya. Saat syuting Night at the Museum pun, Robin mengarami serangan panik yang berat sehingga harus mendapatkan obat antipsikotik.
Rekan sejawat Robin, Billy Crystal, mengaku cukup kaget ketika bertemu Robin setelah empat bulan absen. Robin kala itu terlihat lemah, kurus dan diam. "Diam yang tidak seperti karakternya," jelas Billy.
Ketika Billy dan Robin berpisah setelah makan malam, Robin tiba-tiba menangis. Billy sempat bertanya mengapa Robin tiba-tiba menangis.
"Oh, saya hanya sangat gembira bisa bertemu denganmu," ujar Billy menirukan jawaban Robin.
Pada 24 Mei 2014, Robin didiagnosis menderita Parkinson. Parkinson merupakan kelainan degeneratif yang mempengaruhi fungsi motor. Robin menutup rapat diagnosis ini dari sorotan media. Robin hanya memberitahu penyakit yang ia derita kepada anak, keluarga dan orang-orang terdekatnya.