Kisah Vanessa Angel Terciduk, Ayahnya Syok, dan Jane Shalimar Menjaminkan Diri
Pekan pertama awal tahun, masyarakat dikejutkan penangkapan Vanessa Angel (27) oleh Polda Jawa Timur yang diduga terlibat dalam jaringan prostitusi online.
Saat ditangkap, Sabtu (5/1) sekitar pukul 12.30 WIB, Vanessa disebut sedang berhubungan intim dengan seorang pengusaha tambang asal Lumajang berinisial R di sebuah kamar hotel di Surabaya.Untuk sekali kencan kabarnya, tarif Vanessa mencapai Rp 80 juta. Polisi mengungkap dari tarif tersebut, Vanessa hanya kebagian 35 juta rupiah, sisanya dibagi dengan mucikar dan timnya.
Kabar penangkapan Vanessa diketahui Jane Shalimar dari sebuah portal berita yang dibacanya, siang itu. Untuk mencari kebenaran pemberitaan itu, ia menghubungi ayah Vanessa, Doddy Sudjarat. Jane dan Doddy sudah saling kenal, bahkan akrab.
“Saya pikir ayahnya sudah tahu. Ternyata belum tahu. Pelan-pelan saya jelaskan masalah yang dialami Vanessa, ayahnya kaget sekali,” beri tahu Jane saat berbincang dengan Bintang di Jakarta, pekan lalu.
Doddy meminta Jane membantu Vanessa menghadapi masalah hukum yang tengah dihadapi. Dengan mengantongi restu dari pihak keluarga Vanessa, Jane meminta bantuan temannya yang juga pengacara bernama Zakir Rasyidin, S.H,.
“Hari Minggu subuh mereka sudah berangkat ke Surabaya,” kata Jane.
Zakir dan timnya tidak diizinkan bertemu Vanessa oleh petugas. “Karena hanya pihak keluarga yang boleh menemuinya,” ucap Jane.
Mendengar kabar itu, Jane menghubungi Doddy. Untuk kedua kalinya Doddy meminta bantuan Jane untuk terbang ke Surabaya mewakili pihak keluarga Vanessa. Setiba di Bandara, Jane mampir ke sebuah restoran untuk membeli makanan untuk Vanessa.
“Saya membeli nasi, ayam goreng, dan burger isi daging,” jelas dia.
Di kantor polisi, Jane menemui tim pengacara yang sejak sore menunggu di luar.
Jane langsung mencoba masuk untuk menemui Vanessa. “Polisi tahu kalau saya teman dekat Vanessa, akhirnya diizinkan masuk,” bilang Jane.
Di ruang pemeriksaan Jane dan Vanessa langsung berpelukan. Jane bisa melihat wajah Vanessa nampak lemas, kurang tidur, dan kedua matanya sembab habis menangis. Dalam obrolan, Jane tidak menanyakan detail permasalahan yang dihadapi Vanessa.
“Saya enggak bertanya terlalu dalam, dia hanya bilang kalau dijebak seseorang,” imbuh ibu dari Muhammad Zarno itu.
Mengajak tim pengacara ke dalam ruangan tempat Vanessa berada, Jane berkonsultasi dengan polisi dan meminta Vanessa dilepaskan. “Saya memberikan jaminan Vanessa enggak akan ke mana-mana. Dia akan kooperatif kepada polisi jika keterangannya dibutuhkan,” seru Jane.
Upaya Jane berbuah manis. Ia berhasil membawa Vanessa keluar dari ruangan penyidik. Memakai kaus oblong warna putih, Vanessa yang ditetapkan sebagai saksi didampingi Jane dan kuasa hukumnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pengguna media sosial atas kegaduhan yang telah diciptakan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Vanessa Angel meminta maaf atas kegaduhan yang sempat terjadi. Atas segala opini dan asumsi yang telah terbentuk di masyarakat atau pun di media sosial,” kata Vanessa Minggu (6/1) sore.
Vanessa mengaku khilaf atas perbuatan yang merugikan banyak orang. “Saya menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan yang saya lakukan telah merugikan banyak orang,” Vanessa membacakan pernyataannya secara tertulis. Usai minta maaf, ia memilih diam tidak menjawab pertanyaan wartawan Jane semula berencana memboyong Vanessa kembali ke Jakarta.
Niat itu terpaksa diurungkan menyusul ludesnya tiket pesawat untuk jadwal penerbangan pada malam itu. “Akhirnya saya membeli tiket untuk hari Senin (7/1), keesokan harinya. Saya juga mencari hotel untuk dijadikan istirahat Vanessa sementara waktu,” jelas Jane.
Untuk menghindari dari perhatian penumpang di bandara atau pesawat, Jane meminta Vanessa memakai masker dan kacamata hitam untuk mengalihkan wajahnya. Termasuk ketika mendarat di Halim Perdanakusuma. “Saya mengantarkan Vanessa tidak ke rumahnya, tapi ke suatu tempat di mana pacarnya menunggu,” jelas Jane.
(ind / gur)