Kisah Yalitza Aparicio: Niat Jadi Pengajar, eh Diganjar Nominasi Oscar
(Foto: Netflix)
Uzone.id -- Namanya mungkin masih terdengar asing di telinga kebanyakan orang. Tak punya pengalaman akting, tinggal di kota kecil di Meksiko, tengah fokus menjadi guru usai lulus kuliah. Kini, dia rajin berseliweran di karpet merah Hollywood.Yalitza Aparicio tidak tahu siapa Alfonso Cuaron. Padahal, sama-sama tinggal di negara yang sama. Berbicara bahasa ibu yang sama. Bedanya, Aparicio hanya warga biasa yang mungkin, jarang nonton film. Sementara Cuaron adalah national hero di industri perfilman Meksiko.
Pertemuan Aparicio dan Cuaron bisa dibilang memang sebuah jodoh yang tak disangka-sangka. Cuaron, sineas Meksiko yang diganjar piala Oscar pada 2014 berkat karyanya ‘Gravity’ tengah mencari aktris yang bisa memerankan sosok pembantu rumah tangga bernama Cleo yang terinspirasi dari kehidupan masa kecilnya sendiri. Film ini berjudul ‘Roma’.
Ada kisah lucu di baliknya.
“Awalnya, yang audisi itu adalah kakaknya Yalitza [Aparicio]. Lalu, kakaknya menyarankan agar Yalitza ikut audisi juga, siapa tahu memang terpilih,” cerita Cuaron di berbagai wawancara.
Aparicio yang tampak begitu pemalu ini usianya baru 25 tahun. Berasal dari Tlaxiaco, Oaxaca, Meksiko, dia mengemban pendidikan mengajar. Kala itu, dia baru lulus dan memang berniat menjadi guru. Maka, ketika ikut audisi, dia gak niat-niat amat.
Ternyata, dewi fortuna berpihak pada Aparicio. Dia dipilih oleh Cuaron untuk memerankan Cleo. Gak seperti orang-orang pada umumnya yang bisa langsung loncat kegirangan kalau diberi kabar lolos audisi, Aparicio malah sangsi.
“Iya, saya sempat ragu dan gak yakin bisa melakukan ini semua. Saya masih kepikiran ingin menjadi guru. Saya bahkan tak tahu siapa Cuaron, kalau lihat di Google penampilannya berbeda. Dulu dia agak gemuk,” ucap Aparicio di sejumlah kesempatan wawancara dan talkshow di Amerika.
Tak berapa lama, dia akhirnya memutuskan untuk mengambil kesempatan emas itu.
Baca juga: Resensi Film 'Roma'
“Saya mendapat jawaban dari Aparicio akhirnya. Dia bilang, ‘ya sudah, tampaknya saya bisa. Saya tidak punya kegiatan lain saat ini’,” kenang Cuaron, sembari tertawa.
‘Roma’ bercerita tentang pembantu rumah tangga bernama Cleo yang sangat dekat dengan keluarga majikannya, terutama empat anaknya. Film drama ini sejatinya semi-autobiografi masa kecil Cuaron, di mana semua latar dan bahasa murni Meksiko.
Film ini tak cuma sebatas proyek personal dari Cuaron, namun telah merambah sebagai topik pembahasan mengenai kesenjangan sosial, perlakuan tentang pekerja domestik, dan tentu saja mengangkat nama Aparicio yang memang orang asli Meksiko.
Baca juga: 'Roma' Boyong 2 Piala Golden Globe
Dengan nihil pengalaman akting dan tak bisa berbahasa Inggris, Aparicio berhasil menyihir para penonton dan kritikus film berkat akting alaminya di ‘Roma’.
Seketika, hidup Aparicio berubah 180 derajat. Dia menjadi ikon orang indigenous yang menerobos batas-batas persepsi orang, bahwa orang ‘pedalaman’ tak bisa maju dan tak mungkin sukses seperti dirinya.
Berbagai hal keren dialami Aparicio, mulai dari bolak-balik hadir di deretan acara penghargaan bergengsi Hollywood seperti Golden Globe dan SAG Awards, diundang berbagai acara talkshow besar, menjadi perempuan indigenous pertama di sampul Vogue Meksiko.
Kini dia siap duduk di aula megah Dolby Theater, Los Angeles, Amerika Serikat untuk mendengarkan namanya disebut di jajaran nominasi Best Actress Academy Awards 2019. Dia telah mencetak sejarah baru, sebagai orang indigenous (orang pribumi Meksiko) pertama yang diganjar nominasi Oscar.
Selamat, Aparicio!