Kolaborasi Huawei dan KemenPPPA, Cetak Leader dan Talent Digital perempuan
Ilustrasi foto: Christina @ wocintechchat.com/Unspalsh
Uzone.id – KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) bersama Huawei Indonesia berkolaborasi untuk menciptakan generasi pemimpin dan talenta digital dari kalangan perempuan.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Rabu, (01/02) kemarin. MoU ini mengambil tema Peningkatan Sinergitas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menuju Transformasi Digital yang Responsif Gender dan Ramah Anak.Tujuan hadirnya kesepakatan ini yaitu untuk mengintensifkan kegiatan bersama dalam pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di era transformasi digital.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman antara Kemen PPPA dan Huawei meliputi peningkatan literasi dan kecakapan digital bagi perempuan dan anak, serta peningkatan akses terhadap internet aman dan perangkat digital bagi perempuan dan anak.
MoU ini ditandatangani langsung oleh Sekretaris Kemen PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu dan Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia James Sun dan disaksikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, dan CEO Huawei Indonesia, Hailong Guo, di Huawei Innovation Center di Jakarta.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga berharap MoU bisa meningkatkan efektivitas, koordinasi, dan kerjasama dalam upaya peningkatan sinergitas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju transformasi digital yang responsif gender dan ramah anak.
Baca juga: Meneropong Kondisi ICT Indonesia di 2023 ala Huawei
Ia menambahkan kalau perempuan berpeluang untuk menambah penghasilan, meningkatkan prospek pekerjaan, hingga memperoleh berbagai pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.
“Kecanggihan yang ditawarkan teknologi mendukung perempuan untuk semakin berdaya dan mampu berkontribusi di semua bidang, terutama dalam ekonomi digital,” ungkapnya.
Adanya kerja sama ini juga menjadi cara pemerintah untuk membangun ekosistem positif bagi di dunia digital yang Responsif Gender dan Ramah Anak.
Pasalnya, teknologi saat ini seperti pisau bermata dua dimana menimbulkan peluang namun juga resiko. Maraknya kasus grooming, pornografi, bullying hingga eksploitasi seksual online banyak dialami oleh perempuan dan anak.
Sementara itu, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia James Sun menjelaskan bahwa Huawei melihat pentingnya teknologi digital untuk membuka potensi anak-anak dan perempuan untuk mencapai kualitas hidup terbaik mereka.
“Perempuan juga berperan penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia selama pemulihan pasca pandemi dimana sebagian besar dari 37 juta UMKM yang ada saat ini dijalankan oleh perempuan. Beberapa juga telah mengadopsi teknologi baru untuk mengubah bisnis mereka,” ujarnya.
“Saya percaya bahwa kolaborasi hari ini hanyalah sebuah langkah kecil menuju kolaborasi yang jauh lebih besar dan luas dengan Kementerian PPPA dan banyak pendukung pemberdayaan perempuan lainnya,” tambahnya.
James juga optimis kalau era digital ini membutuhkan lebih banyak pemimpin perempuan.
“Hal ini tidak hanya menjadi pengakuan dan inspirasi bagi kekuatan perempuan tetapi juga menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi digital,” tegasnya.
Sementara itu, demi memperkuat peran perempuan di dunia perekonomian digital, berbagai upaya harus segera dilakukan.
Upaya ini antara lain memperkuat akses pada internet dan infrastruktur internet yang memadai; memperkuat kebijakan yang responsif gender, redistribusi beban terhadap perempuan; serta memerangi kekerasan berbasis gender di ranah digital.
“Upaya bersama tersebut sangat diperlukan untuk mengubah budaya patriarki yang telah berakar sejak lama agar status perempuan ditempatkan secara setara dan kontribusinya terutama dalam ekonomi diperhitungkan,” ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin.
Senada dengan Lenny, Tenty Joman selaku Director of Government Affairs, Huawei Indonesia mengatakan kalau perempuan dan anak di Indonesia harus memanfaatkan peluang emas ini untuk menegakkan kesetaraan gender serta meningkatkan kontribusi perempuan terhadap ekonomi digital melalui peningkatan kompetensi dan kemampuan, baik di dalam keluarga maupun dalam kepemimpinan digital.
Baca Juga: Huawei Cloud Bakal Tantang AWS dan Alibaba di Indonesia
Tahun ini, Huawei semakin gencar mengembangkan program seperti Women in Tech dengan tagline TogetHer Shape A Better Future.
Lewat program ini, Huawei berkomitmen untuk mendukung transformasi digital yang secara khusus menyasar perempuan melalui program pengembangan 100 ribu talenta digital yang lebih menekankan kesetaraan gender.
Huawei juga sudah meluncurkan inisiatif lain seperti program global HUAWEI Women Developers (HWD) untuk memberdayakan developer wanita, dengan memberi dukungan sumber daya yang komprehensif, dan membantu mendapatkan ruang yang lebih besar untuk pengembangan karir dan teknologi.
Program Huawei “I Do” Collaborate juga menegaskan kontribusi nyata dalam penguatan ekosistem TIK Indonesia, dan berdampak pada manfaat bagi masyarakat digital, dan pertumbuhan ekonomi.
“Huawei akan terus berupaya menyatukan gerak langkah serta arah dalam rangka percepatan transformasi digital untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang juga mencakup upaya mencetak manusia Indonesia yang unggul, beradab dan memiliki penguasaan di bidang sains dan teknologi,” tutupnya.