Komparasi Ducati Monster 937 vs Yamaha XSR900, Kencang Mana?
Uzone.id - Ducati Monster 937 dan Yamaha XSR900 merupakan dua motor besar yang memiliki ciri khas tersendiri dari masing-masing pabrikan. Secara global, keduanya bersaing memperebutkan konsumen pecinta roda dua, lantas mana yang lebih bertenaga?
Jika membaca di atas kertas, Ducati Monster 937 dibekali mesin Testatretta 11°, V2-90°, 937 cc, 4-katup per silinder, desmodromic valvetrain, berpendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 111 hp di 9.250 rpm dan torsi sebesar 93 Nm di 6.500 rpm.Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang menggunakan girboks 6-percepatan dengan kopling basah slipper yang diatur secara hidrolik. Ducati pun membekali Monster 937 dengan tiga pilihan mode berkendara yakni Urban, Touring, dan Sport.
Sementara Yamaha XSR900 dibekali mesin yang lebih kecil namun dengan jumlah silinder yang lebih banyak. Spesifikasinya XSR900 menggunakan mesin 890 cc, DOHC, inline 3-silinder crossplane, DOHC, berpendingin cairan. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 119 dk di 10.000 rpm dan torsi maksimal 93 Nm di 7.000 rpm.
Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang menggunakan transmisi manual 6-percepatan yang dipadukan assist & slipper clutch. Yamaha juga menyediakan tiga riding mode untuk XSR900 yakni Sport, Street, dan Rain.
Lanjut membandingkan spesifikasi kaki-kaki, Ducati Monster 937 mengandalkan pelek light alloy berukuran 3,5" di depan dan 5,5" di belakang dengan diameter 17 inci. Pelek tersebut dibalut ban Pirelli Diablo Rosso III sebagai standar dengan ukuran 120/70 di depan dan 180/55 di belakang.
Kedua ban Ducati Monster 937 tersebut dipadukan dengan suspensi upside down 43 mm di depan dan monoshock dengan double-sided swingarm di belakang.
Berbeda dengan Yamaha XSR900 yang disebut menggunakan lightweight spinforged wheels yang tidak diketahui berapa ukuran lebar dari pelek tersebut. Yang jelas ban yang digunakan cukup mirip dengan Monster 937 yakni 120/70 di depan dan 180/55 di belakang, hanya saja pabrikan garpu tala ini mengandalkan Bridgestone Battlax Hypersport S22.
Kedua pelek dan ban dari Yamaha XSR900 pun ditopang oleh suspensi upside down 41 mm yang di depan dan monoshock di belakang.
Dengan tenaga dan torsi yang buas, Ducati Monster 937 dibekali pengereman yang terbilang mewah. Hal ini berkat komponen 2 kaliper Brembo M4.32 monobloc 4-piston dengan 320 semi-floating disc brake yang dipadukan master rem radial untuk rem depan. Sementara rem belakangnya mengandalkan satu disc brake berukuran 245 mm dengan Brembo 2-piston.
Sementara Yamaha XSR900 sedikit lebih sederhana soal komponen pengereman. Motor dari Jepang ini mengandalkan master rem radial dari Brembo, sayangnya tidak dijelaskan mengenai kaliper yang diandalkan untuk bagian depan. Namun secara tampilan XSR900 menggunakan dua kaliper monobloc 4-piston yang menjepit disc brake brukuran 298 mm. Sementara bagian belakangnya menggunakan 245 mm disc brake dengan kaliper 1-piston saja.
Menariknya, secara bobot Ducati Monster 937 tidak sebesar tenaganya, secara total motor ini hanya seberat 188 kg dalam kondisi terisi. Tinggi joknya pun hanya 820 mm, cukup rendah untuk sebuah moge naked bike.
Kalau soal bobot, Yamaha XSR900 memang jauh lebih berat dibandingkan Monster 937. Motor retro buatan Yamaha ini memiliki total bobot 192,7 kg dalam keadaan terisi. Namun memiliki posisi jok yang lebih rendah yakni 810 mm.
Ducati Monster 937 juga dibekali beberapa teknologi mutakhir, seperti Ducati Quick Shift, Ducati Power Launch, Panel meter 4,3 inci TFT, LED Headlight, Ducati Traction Control, Ducati Wheelie Control, Cornering ABS, dan Daytime Running Light.
Yamaha XSR900 juga tak mau kalah soal fitur yang diberikan kepada konsumennya. Motor ini mendapatkan beberapa fitur seperti quickshifter, konektivitas smartphone, Back Slip regulator, Inertial Measurement Unit Six-Axis, Lean Traction Control, Slide Control System, Lift Control System, Brake Control System, Cruise Control, dan layar TFT 5 inci.
Berikut perbandingan spesifikasi antara Ducati Monster 937 dan Yamaha XSR900:
Motor | Ducati Monster 937 | Yamaha XSR900 |
Mesin | Testatretta 11°, V2-90°, 4-katup per silinder, desmodromic valvetrain, berpendingin cairan | inline 3-cylinder crossplane, 4-katup per silinder, DOHC, berpendingin cairan |
Kubikasi | 937 cc | 890 cc |
Diameter x Langkah | 94 x 67,5 mm | 78 x 62,1 mm |
Rasio kompresi | 13,3:1 | 11,5:1 |
Tenaga maksimal | 111 hp di 9.250 rpm | 119 dk di 10.00 rpm |
Torsi maksimal | 93 Nm di 6.500 rpm | 93 Nm di 7.000 rpm |
Sistem injeksi | Electronic fuel injection system, 53 mm throttle body with ride-by-wire | Fuel injection with YCC-T |
Girboks | 6-percepatan | 6-percepatan |
Kopling | Manual kopling basah dengan hidrolik kontrol | manual kopling basah dengan assist & slipper clutch |
Rangka | Aluminum alloy front frame | - |
Suspensi depan | 43 mm upside down | 41 mm upside down |
Pelek depan | Light alloy cast 3,5" x 17" | Lightweight SpinForged Wheels |
Ban depan | Pirelli Diablo Rosso III 120/70 ZR17 | Bridgestone Battlax Hypersport S22 120/70 ZR17 |
Suspensi belakang | Progressive linkage, preload adjustable monoshock, aluminium double-sided swingarm | Single shock, adjustable preload and rebound damping |
Pelek belakang | Light alloy cast 5,5" x 17" | Lightweight SpinForged Wheels |
Ban belakang | Pirelli Diablo Rosso III 180/55 ZR17 | Bridgestone Battlax Hypersport S22 180/55 ZR17 |
Rem depan | 2x 320 mm semi-floating disc brake, kaliper Brembo M4.32 monobloc 4-piston, master silinder radial, cornering ABS | 298 mm dual hydraulic discs ABS, Brembo master cylinder |
Rem belakang | 245 mm dics brake, Brembo 2-piston floating caliper, cornering ABS | 245 single hydraulic disc, ABS |
Bobot kering | 166 kg | - |
Bobot basah | 188 kg | 193 kg |
Tinggi jok | 820 mm | 810 mm |
Wheelbase | 1.474 mm | 1.496 mm |
Kapasitas tangki | 14 liter | 14 liter |
Soal harga, Ducati Monster 937 di Indonesia di banderol sebesar Rp458 juta untuk on the road Jakarta. Sementara Yamaha XSR900 tidak dijual oleh pabrikan resminya di Indonesia. Namun di Jepang motor ini dipasarkan seharga 1.254.000 Yen atau setara Rp130,6 jutaan, namun angka tersebut bisa lebih besar saat dijual secara retail mengingat instrumen pajak yang berbeda.