icon-category Technology

Kompetisi eSport Buat Karyawan BUMN, Bukan Sekadar Hiburan di Tengah Kerjaan

  • 14 Dec 2018 WIB
Bagikan :
Uzone.id — Mendengar perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) biasanya yang muncul pertama kali dalam pikiran adalah diisi oleh orang-orang serius, pekerjaan kaku, dan orang-orang usia lanjut. Nyatanya, BUMN itu diisi oleh milenial dan... terbuka banget dengan tren kekinian.
 
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi PT Telkom selaku salah satu BUMN besar di Indonesia. Melalui Indihome, Telkom menggelar program kompetisi unik yang diberi tajuk Indihome eSport League sejak Maret kemarin sampai 13 Desember kemarin sebagai malam puncaknya.
 
alt-img
 
Uniknya di mana? Selain mengundang para gamer profesional untuk bertarung memainkan game-game populer seperti Ragnarok dan PUBG, kompetisi ini juga memberi kesempatan bagi karyawan milenial BUMN.
 
"Ganggu kinerja mereka? Malah, ini adalah bagian dari pekerjaan mereka. Mau jadi apa kalau hidupnya hanya di kantor saja? Bagaimana cara kenal dengan orang lain? Berjejaring dengan teman di perusahaan lain, itu penting lho," ujar Aulia W. Marinto selaku Vice President Marketing Management, Direktorat Consumer Telkom Indonesia kepada sejumlah awak media di JIExpo Kemayoran, Kamis sore (13/12).
 
Bukan, yang dimaksud Aulia bukan perkara bermain game digital itu tercantum di kolom job description tiap karyawan. Bukan. Ada makna yang jauh lebih dalam dari itu semua.
 
Ia percaya, program menarik seperti ini dapat menumbuhkembangkan sinergi antar BUMN.
 
"Semua demi terciptanya hubungan solid BUMN di masa depan, yaitu dimulai dari hubungan baik dari generasi mudanya. Indonesia itu butuh generasi yang kreatif, visioner, nggak saling gontok-gontokan. Program seperti jembatan agar bisa menjalin kerjasama, kebersamaan, antar milenial di BUMN," sambungnya.
 
alt-img
 
Lalu, kenapa eSport yang dipilih?
 
Menurut Aulia, industri eSport di Indonesia sudah berkembang pesat sejak satu sampai dua tahun belakang. Industri kreatif ini perlu dirangkul dengan baik oleh negara dan masyarakat yang memainkannya.
 
"Tahun 2018 ini industri eSport di Indonesia mencapai nilai US$900 juta. Indihome sendiri menyediakan sekitar 30 ribu game di dalam layanannya. Dari sekarang orang-orang harus diberi edukasi bahwa game itu bukan hanya sekadar permainan biasa, tapi jadi sumber perekonomian. Levelnya bukan cuma lawan-lawanan dengan musuh lagi, tapi sudah masuk level ekonomi negara," tutur Aulia.
 
Mengenai Indihome eSport League, Aulia mengatakan program ini memiliki peluang untuk dikembangkan dari waktu ke waktu. Belum lagi melihat fakta bahwa jumlah kaum milenial di Indonesia yang mencapai jutaan orang, dia optimis industri kreatif seperti ini dapat terus didukung.
 
"Program ini saja diikuti oleh 100 BUMN dari berbagai daerah. Untuk peserta yang karyawan milenial, ada 35 sampai 40 tim, satu tim ada 4 orang. Lumayan 'kan peminatnya. eSport diminati seperti ini, kenapa nggak kalau dijadikan program berkala tiap tahun," tutup Aulia. 
 
Sementara dari sisi BUMN sendiri, dikatakan oleh Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, milenial sendiri adalah generasi yang dapat mendorong perubahan BUMN ke arah yang lebih baik.
 
"Transformasi BUMN dapat didorong oleh kehadiran kaum milenial. BUMN kalau sudah berkoordinasi satu sama lain pasti akan terjadi sinergi positif, bertukar pikiran, dan tentunya agar dapat terus berkembang mengikuti zaman," kata Rini di lokasi yang sama.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini