icon-category Sport

Korea Terbuka: Jonatan Melaju Kencang ke Semifinal

Langkah Jonatan Christie di Korea Terbuka 2018 belum terhenti. Laga melawan pebulu tangkis China, Zhao Junpeng, dituntaskan dengan kemenangan 21-17, 21-16. Alhasil, pertandingan yang dihelat di SK Olympic Handball Gymnasium, Seoul, pada Jumat (28/9/2018) itu berujung pada raihan tiket semifinal untuk Jonatan.

Hanya karena Jonatan unggul 6-2 di awal gim pertama, bukan berarti Zhao tak punya daya untuk mengejar. Dua smes yang tak dikembalikan oleh Jonatan berhasil memperkecil ketertinggalannya menjadi 4-6. Namun, tenang. Jarak keunggulan itu berhasil dirawat oleh Jonatan berkat dua lesakan smes yang membuat skor berubah menjadi 8-6. 

Di awal-awal gim pertama ini, Jonatan tak langsung tancap gas. Ketimbang segera melepas serangan-serangan agresif yang memutus permainan lawan, ia lebih memilih untuk meladeni permainan lawan terlebih dahulu. Di satu sisi, strategi ini cukup baik untuk memancing lawan masuk pada permainannya. Tapi, bukan berarti ia tak punya potensi untuk menjerat Jonatan dalam perangkap eror. Inilah yang terjadi saat kedudukan 10-5.

Ada satu momentum di kedudukan ini yang sebenarnya bisa membuat Jonatan langsung memutus serangan. Alih-alih melepaskan jumping smash, ia justru mengembalikan pukulan lawan dengan tanggung. Akibatnya, eror yang membuat shuttlecock membentur net mengubah kedudukan menjadi 10-6.

Kabar gembiranya, kesalahan ini langsung dibayar oleh Jonatan dengan pukulan agresif yang membuat lawan mati kutu. Akibatnya, keunggulan 11-6 menjadi penutup interval pertama.

Usai meraih satu angka lagi usai interval, empat kesalahan membuat Jonatan kehilangan angka empat kali. Dua berupa kegagalannya menyeberangkan shuttlecock ke bidang permainan lawan, dua berwujud kesalahan penempatan shuttlecock yang membuat pukulannya dinyatakan out. Untuk sementara, Zhao mendekat 10-12.

Namun, perubahan terjadi dalam permainan Jonatan usai empat kesalahan tadi. Saat reli baru berlangsung tiga-empat pukulan, ia langsung berani memutus permainan lawan dengan smes menyilang. Cara ini membuahkan hasil gemilang sebab dua angka beruntun mampu direbut oleh Jonatan dan menggeser skor 10-14.

Dibandingkan sebelum interval, tempo permainan usai interval menjadi lebih cepat. Kedua pemain cenderung berupaya untuk memutus serangan tanpa berlama-lama terlibat dalam permainan reli. Situasi permainan seperti ini menguntungkan Jonatan sebab penyelesaian akhir Zhao cenderung tak akurat sehingga membuatnya melakukan kesalahan sendiri. Dari kedudukan 13-15, ia kehilangan angka dua kali sehingga Jonatan makin jauh memimpin 13-17.

Begitu pula yang terjadi saat Jonatan unggul 18-13. Sebenarnya, pukulan-pukulan jauh Jonatan mampu dibalas dengan serangan menggigit Zhao. Sayang, agresivitasnya memakan tumbal berupa kehilangan kontrol pukulan. Tak ayal, pukulan jauhnya membuat shuttlecock terjatuh ke belakang lapangan Jonatan.

Game point 20-16 direbut Jonatan dengan cara yang cerdik. Sepintas, ia terlihat seperti pemain yang ada di bawah kendali permainan lawan. Zhao dengan cepat memimpin laga lewat rangkaian serangan dengan jarak yang bervariasi. Bukannya membalas permainan dengan smes ataupun dropshot, Jonatan memilih untuk melakoni pengembalian dengan pukulan halus.

Begitu Zhao lengah, ia langsung melepaskan dropshot dari depan net yang mengarah ke tubuh Zhao. Cara ini tak hanya berhasil di situasi peraihan game point tadi, tapi juga saat ia mengonversi kedudukan 20-17 menjadi kemenangan 21-17 di gim pertama.

Bila keunggulan bisa diraih dengan cepat, buat apa berlama-lama. Agaknya, pemikiran macam itulah yang membuat Jonatan langsung menginisiasi permainan ofensif sebagai pembuka gim kedua. Dengan cepat ia mengemas keunggulan 6-2.

Zhao seperti menemukan ritme permainan yang ideal di awal laga gim kedua ini. Walau Jonatan memimpin 6-2, ia tak ragu untuk menggiring laga di bawah kendali serangannya. Strategi yang digunakan mirip dengan yang diterapkan Jonatan saat merebut game point dan kemenangan gim pertama. Ia melepaskan pukulan-pukulan yang menyasar tubuh lawan. Awalnya, Jonatan masih bisa membendung. Sialnya, setelah lima sampai enam pukulan, pertahanan Jonatan runtuh. Tak pelak, dua angka berpihak ke kubu lawan.

Efektivitas permainan Zhao mulai menunjukkan sengatnya. Dari tertinggal 4-6, ia berhasil memperkecil jarak menjadi 8-9. Beruntung dalam situasi ini, Jonatan sanggup memanfaatkan momentum. Kembali memanfaatkan permainan net yang cepat, Jonatan melepaskan smes pendek yang mengambil sasaran tubuh Zhao. Tak siap dengan model serangan seperti ini, Zhao kehilangan angka. Untuk sementara, Jonatan memimpin 10-8.

Kecerdikan Zhao belum surut. Saat menempel ketat 9-10, ia meladeni permainan net peraih emas Asian Games 2018 ini. Tak ingin Jonatan melepaskan smes dekat net yang sering merepotkannya, Zhao langsung menyambut pengembalian halus Jonatan dengan dorongan menukik. Hasilnya, poin penyama kedudukan masuk ke kantung Zhao. Yang disesalkan oleh kubu lawan, Zhao tidak berhasil mencuri keunggulan interval. Kesalahan pukulan menyilang yang membuat shuttlecock mencium bibir net membuat keunggulan itu kembali menjadi milik Jonatan.

Tersentak dengan improvisasi permainan lawan, Jonatan langsung merapatkan permainan. Tempo permainan ia tingkatkan, akurasi serangan ia benahi. Tanpa menunggu lawan melakukan kesalahan sendiri, Jonatan merebut empat lima poin yang menggiring skor pada kedudukan 16-12. 

Yang menjadi permasalahan Zhao di gim kedua ini tetap akurasi. Sebenarnya, ia tak jarang melepaskan permainan-permainan yang lebih menggigit ketimbang Jonatan. Namun, angka demi angka tetap melayang ke tangan Jonatan karena berulang kali ia melakukan kesalahan penempatan shuttlecock. Tadinya, Zhao bermaksud mengirim shuttlcock ke sudut jauh yang sulit terjangkau, tapi Jonatan malah mendulang poin karena shuttlecock itu justru terjatuh di luar bidang permainan lawan. Kesalahan macam inilah yang sanggup menggeser kedudukan menjadi 18-12.

Walau berhasil merengkuh match point 20-14, Jonatan tak langsung bisa mengubahnya menjadi poin kemenangan. Serupa Zhao, ia kehilangan dua angka akibat kesalahan sendiri. Yang pertama, karena shuttlecocknya tak sampai ke bidang permainan lawan. Yang kedua, shuttlecok yang dikirimkannya justru terlempar ke luar lapangan. 

Namun, dua kesalahan ini berhasil dibayar tuntas dengan jumping smash yang membuat lawan tak sanggup menerima pukulannya. Alhasil, kemenangan 21-16 di gim kedua mengantarkan Jonatan ke babak semifinal Korea Terbuka 2018.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini