Sponsored
Home
/
Technology

Surabaya Otaki 600 CCTV dengan Teknologi Pengidentifikasi Wajah

Surabaya Otaki 600 CCTV dengan Teknologi Pengidentifikasi Wajah
Preview
Liberty Jemadu10 October 2018
Bagikan :

Pemerintah Kota Surabaya akan melengkapi kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) yang dipasang di 600 titik dengan teknologi pengidentifikasi wajah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji di Surabaya, Rabu, mengatakan kamera-kamera pengawas tersebut dilengkapi dengan sistem pengidentifikasi wajah dan pendeteksi ciri-ciri tertentu.

"Jadi ada dua fasilitas yang kita kembangkan sekarang. Ini sudah jadi sekitar 90 persen. Namun masih uji coba di beberapa titik," katanya.

Ia menambahkan nantinya sistem pengidentifikasi wajah dan ciri tertentu akan dipasangkan ke seluruh CCTV dalam jaringan Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Nanti ini akan diterapkan yang jaringannya Diskominfo, yang jaraknya tidak jauh dari servernya. Nanti kemudian akan bertahap penambahan titiknya," ujarnya.

Agus menjelaskan perangkat pengidentifikasi wajah bekerja mengumpulkan data orang sebanyak mungkin berdasarkan wajah. Data-data itu akan tersimpan dalam data induk Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Sementara sistem kedua sifatnya pemantauan profil, ini untuk kamera yang tidak bisa jarak dekat, misalnya mendeteksi orang pakai baju ini. Kalau ada model orang yang kayak itu, nanti yang akan dipertajam," katanya.

Agus mengatakan teknologi tersebut cara kerjanya hampir sama dengan sistem CCTV di Terminal Purabaya. Bedanya, sistem yang sekarang dibuat sendiri oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

"Kalau ini memang Ibu Wali Kota yang suruh, minta untuk bikin sendiri, terus dikembangkan, kan bisa belajar terus. Biar tidak mengandalkan dari produk pihak luar," katanya.

Setelah pengerjaan kedua teknologi itu 100 persen selesai, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya akan mematenkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) dari dua inovasi itu.

"Kalau sudah jadi, mesti Ibu Wali Kota akan mengajukan HKI-nya," tutup Agus. (Antara)

 

Berita Terkait:

populerRelated Article