Kuliner Akhir Pekan: Minum Kopi Enak Murah di JPW Cafe Depok
JPW Cafe Depok. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)
Uzone.id - Sebagai penggemar kopi atau anak jajan, kamu mungkin enggak percaya sama judul tulisan ini. Mana ada kafe yang jual kopi enak dengan harga murah di Depok?Kalau main di daerah Jalan Margonda, kamu memang enggak bakal menemukan kafe dengan kopi enak dan murah.
Baca juga: Bikin Bangga, Indonesia Peringkat ke-6 Negara Terindah di Dunia
Kamu harus geser sedikit ke arah Grand Depok City (GDC). Tidak jauh dari gapura hunian mewah tersebut, kamu bakal menemukan JPW Cafe. Plangnya di kiri jalan—dari arah Stasiun Depok Lama—cukup menonjol.
Meski gerainya ada di salah satu kawasan hunian elite di Depok, JPW Cafe menjual kopi yang “ramah sama dompet”.
Di sini, gue bisa menyeruput secangkir cappuccino dengan harga Rp 25 ribu (belum termasuk pajak). Cappuccino yang disajikan pun benar-benar cappuccino, alias rasa kopinya mendominasi lidah.
Soalnya ada juga kafe yang menjual cappuccino, tapi rasanya lebih mirip latte, alias kebanyakan susu.
Nah, balik lagi ke cappuccino di JPW Cafe, menu ini disajikan menarik dan mewah. Menarik, karena ada taburan cokelat di atas.
Awalnya, gue kira itu bubuk kopi, karena rasanya pahit. Tapi pas gue tanya ke baristanya, itu dark chocolate.
Baca juga: Sambut Imlek, Starbucks Beri Tiga Kejutan Ini
Mewah, karena porsinya lumayan banyak. Selain itu, desain tatakan cangkir yang terbuat dari kayu jati sangat unik.
Untuk kamu yang suka black coffee, secangklir arabica di JPW Cafe hanya dijual dengan harga Rp 15 ribu (belum termasuk pajak).
Kenapa JPW Cafe bisa menjual kopi dengan harga murah? Menurut Togu Siregar, pemilik JPW Cafe Depok, karena JPW itu bermula dari showroom kopi di kawasan Ampera, Jakarta Selatan.
“JPW itu basic-nya kopi supplier dari 2012. Kami ambil kopi dari petani dari Aceh sampai Papua, dan kami olah sendiri. Banyak juga kafe yang ambil kopi dari kita, dan dijual lagi,” ujar Togu kepada Uzone.id.
Sejak 15 Desember 2018, Togu membuka showroom kopi sekaligus kafe di ruko di kawasan GDC. Target pasar yang diincar JPW Cafe adalah semua kalangan, mulai dari pelajar sampai orang tua.
Baca juga: Gak Cuma Mie, Coba Cicip 5 Makanan khas Aceh Ini
Tapi, mula-mula, yang banyak datang ke JPW Cafe itu orang usia di atas 20 tahun.
“Sekarang pejalar sudah banyak yang datang. Pertama-tama memang banyak pelajar yang menyangka kalau ini kafe mahal,” ujar Togu.
Kalau harga kopinya murah, lantas bagaimana dengan harga makanan di JPW Cafe?
Sebagai kudapan di pagi menjelang siang, gue memesan kentang goreng. Harganya yang Rp 20 ribu (belum termasuk pajak) masih termasuk murah, karena disajikan sepiring penuh.
Menjelang jam dua siang, gue mulai lapar. Sayang, menu makan berat yang disajikan hanya berupa bento. Gue terpaksa memesan chicken katsu, harganya Rp 35 ribu (belum termasuk pajak) sudah sama nasi. Rasanya? Biasa aja.
Baca juga: Resort di Bali Ini Larang Pengunjung Pakai Gadget
Tapi kenapa menu berat yang disajikan hanya bento?
Togu mengatakan bahwa antara jam sepuluh pagi sampai jam tiga sore, tidak semua menu keluar, alias hanya ada menu ngemil.
“Jam tiga sore sampai dua belas malam baru ada semua menu. Kenapa kayak gitu? Karena menu ngemil ini trial, mau lihat market menu ngemil,” ujar Togu.
Baca juga: Tips Beli Tiket Pesawat yang Harganya Suka Naik Turun
Karena penasaran, gue pun mencoba menu makan utama menjelang jam enam sore. Ada sajian beragam di daftar menu, mulai dari nasi goreng, aneka mie atau kwetiaw, ayam kalasan, aneka pasta, dan mie instan.
Gue pilih angel hair aglio olio yang berbumbu rempah dengan campuran tuna. Harganya Rp 35 ribu (belum termasuk pajak). Karena tidak ada keterangan pedas di menu, gue minta diberi potongan cabai. Rasanya? Enak.
Tunanya berasa di lidah. Sayang, porsi angel hair aglio olio sedikit. So, total gue jajan di JPW Cafe Depok, yaitu Rp 132.825. Untuk kopinya memang murah, kalau makanannya standar.