Kulit Wajah Berminyak, Perlu Pelembap?
Dok, kulit saya berminyak, butuh pelembabkah? ujar seorang pasien kepada Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Sari Chairunnisa. Menurutnya hal ini sering sekali ditanyakan oleh pasiennya.
Sang dokter akan menjawab semua orang membutuhkan pelembab, meskipun kulit berminyak. Karena kelenjar minyak dan pelembab kulit, strukturnya berbeda. Bagi yang memiliki kulit berminyak belum tentu pelembab alami cukup.
Sementara di kulit berminyak saja pelembab diperlukan, apalagi yang memiliki kulit kering. Tentu sangatlah perlu untuk melembabkan wajahnya. “Orang yang setiap hari bermakeup, kalau setiap hari pakai pelembab kulit enggak kering,” ujarnya.
Dengan pelembab, justru riasan akan menyerap dan makin sempurna. Pelembab itu ibarat semen. Untuk menambal celah yang bolong sama seperti kulit wajah, pelembab bisa menutupi pori-pori yang besar. “Pelembab bisa mengisi celah sehingga kulit jadi lebih halus, sehingga ketika pakai bb cream, foundation, compact powder bisa lebih halus,” ujarnya.
Pelembab juga mencegah terjadinya dehidrasi kulit. Karena itu pilihlah pelembab yang sesuai dengan tipe kulit. Selain itu bisa pilih pelembab yang memiliki efek pelindung dari sinar matahari. Jika kulit terpapar sinar matahari tanpa pelindung, maka bukan saja menimbulkan flek tapi juga membuat penuaan kulit lebih dini bahkan berisiko kanker kulit. Meskipun orang Indonesia risikonya lebih kecil dibanding orang bule.
“Kita semua terlahir dengan kulit sehat. Tapi bagaimana kita menjaganya. Pelembab dengan perlindungan UV, sama dengan kita terlindung dari matahari pakai kacamata,” ujarnya.
Menurutnya, ternyata Sun Protection Factor (SPF) saja tidak cukup. SPF ini adalah kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit terhadap pajanan sinar UV B. Sedangkan PA atau Protection Grade of UVA rays, adalah kemampuan tabir surya melindungi kulit terhadap UV A.