Kurang dari 2 Tahun, Google Tutup Studio Game Stadia
-
Uzone.id – Bertambah lagi produk Google yang mengalami pemberhentian, yaitu Google Stadia Games & Entertainment, studio yang mengembangkan game besutan Google, Stadia sendiri merupakan platform berbasis cloud yang membuat pengguna bisa memainkan game tanpa membutuhkan konsol game tertentu, melainkan memanfaatkan perangkat yang sudah dimiliki seperti ponsel, tablet, dan TV melalui sistem streaming.
Google Stadia sejatinya diluncurkan pada bulan Maret 2019 dengan menggandeng Jade Raymond yang lebih dikenal sebagai produser Ubisoft. Penutupan studio Stadia ini juga bersamaan dengan Raymond yang dikabarkan meninggalkan Google.Baca juga: Sepi Peminat, Google Akhirnya Matikan Balon Internet Loon
Mengutip postingan resmi di blog Google, Selasa (02/02) penutupan ini dilakukan dengan tujuan lebih memfokuskan Stadia sebagai platform yang menampung berbagai game dari pihak ketiga dibanding membuat dan mengembangkan game sendiri.
Selain menyediakan berbagai game dari pihak ketiga seperti Cyberpunk 2077 dan Red Dead Redemption 2, Stadia Games & Entertainment sebelumnya diketahui sempat merilis beberapa game eksklusif seperti Orcs Must Die! 3, Outcasters, dan Submerged: Hidden Depths.
Akibat dari penutupan ini, sebanyak 150 pekerja termasuk pengembang dan ahli komputer yang tadinya bekerja di Stadia kehilangan posisi, namun kabarnya pihak Google akan mencarikan posisi pengganti secepat mungkin atau dialihkan untuk proyek baru lainnya.
Google juga membahas kemungkinan menawarkan platform Stadia ke pihak pengembang lain sebagai layanan untuk mempublikasikan game besutan pihak tertentu, bersamaan dengan hal tersebut, pengguna masih terus bisa menikmati layanan Stadia untuk bermain game dengan sistem yang sama seperti sebelumnya.
VIDEO Unboxing GoPro Hero 9 Black Garansi Resmi Indonesia: