Home
/
Berita Pilihan

Merasa Ditipu, Jemaah Umrah Kafilah Rindu Kakbah Lapor Polisi

Merasa Ditipu, Jemaah Umrah Kafilah Rindu Kakbah Lapor Polisi
S. Yugo Hindarto05 September 2017
Bagikan :

Puluhan jemaah biro umrah Kafilah Rindu Kakbah akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umrah itu. Mereka akan didampingi pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

"Diberitahukan bahwa, Selasa 05 September 2017 sekitar jam 13.30 WIB 50 orang jemaah Kafilah Rindu Kakbah akan ke Bareskrim Mabes Polri untuk laporan pidana," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9).

Menurut Tulus, korban jemaah Kafilah Rindu Kakbah mencapai lebih dari 3.056.

"Calon jemaah Kafilah Rindu Kakbah tidaklah diam terhadap kasusnya. Mereka pernah melaporkan secara pidana ke pihak kepolisian," katanya.

Tulus mengatakan, sejumlah jemaah umrah Kafilah Rindu Kabah pernah membuat laporan ke Bareskrim pada tertanggal 4 Februari 2016. "Dan telah mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) No.B/709/IX /2016/Dittipidum tertanggal 26 September 2016," kata dia.

Namun, hingga kini tak ada kelanjutan perkembangan kasus Kafilah Rindu kakbah. 
 
Tulus mendesak Bareskrim Mabes Polri bertindak tegas dan cepat terhadap biro umrah yang terbukti telah melakukan tindakan pidana.

Calon jemaah, kata Tulus, berharap langkah pidana akan memudahkan pemenuhan hak keperdataannya dan dapat membuat para pelaku jera.

"Dan menjadi pelajaran bagi travel lain agar tidak berbuat yang sama," kata Tulus.

Kasus Biro umrah yang menelantarkan calon jemaahnya bukanlah First Travel dan Kafilah Rindu Kakbah saja. YLKI menduga dengan kuat korban calon jemaah dari berbagai biro umrah bermasalah seperti gunung es.

YLKI merinci, beberapa biro umrah nakal antara lain, biro umrah Hannien Tour, (PT Usmaniah Hannien Tour) dan Basmalah Tour (PT Wisata Basmalah Tour and Travel-Bintaro). YLKI mendesak Bareskrim Mabes Polri dan juga Kemenag bersikap lebih tegas terhadap biro umrah lain yang tingkat pelanggarannya tak kalah dengan First Travel.

Selain itu, calon jemaah juga mendesak agar Kemenag membentuk crisis center untuk calon jemaah yang menjadi korban umrah bermasalah.

"1.800-an calon jamaah Hannien Tour masih tidak jelas nasibnya bahkan Basmallah Tour and travel (Bandung) sudah ditutup," kata dia.

Berita Terkait

populerRelated Article