Lagi Populer, TikTok Malah Dianggap Jadi Sarang Pedofil
(Foto: dok. midco.com)
Uzone.id -- TikTok tengah menjadi sensasi anyar di jagat internet. Dipopulerkan oleh netizen dan beberapa selebriti, TikTok malah dianggap sebagai ‘magnet’ atau sarang pedofil.Dugaan tersebut datang dari pakar keselamatan siber asal Australia, Susan McLean. Dia mengatakan, TikTok gak aman bagi pengguna anak-anak karena berpotensi terjadi bully, bocornya data privasi, hingga diincar oleh para pedofil.
Sejauh ini sih, orang yang bisa mendaftarkan diri di TikTok minimal berusia 13 tahun. TikTok juga menyediakan opsi private atau profil digembok seperti Instagram. Meski begitu, McLean meyakini kalau predator anak atau pedofil sangat mungkin membuat profil dan menyamar sebagai anak seusia mereka.
Baca juga: Waduh, TikTok Segampang Itu Diretas Hacker?
“TikTok bukan aplikasi yang aman dan memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya bully hingga aktivitas tak diinginkan oleh pedofil,” ungkap McLean, seperti dikutip DailyMail.
Dia melanjutkan, “aplikasi apapun yang memiliki fitur komunikasi memang bisa digunakan oleh predator seks.”
Kekhawatiran McLean semakin memuncak lantaran TikTok dikenal seperti acuh untuk menyingkirkan akun mencurigakan yang sekiranya dicurigai digunakan oleh para pedofil.
“TikTok gak punya kebijakan keamanan yang sama seperti aplikasi populer lain dan tidak menghapus akun secara rutin yang berpotensi dioperasikan oleh predator seksual. Pedofil suka menonton anak-anak bernyanyi dan menari,” sambung McLean.
Baca juga: 5 Seleb yang Rajin Share Video TikTok
McLean mengaku, kekhawatirannya tersebut memang semakin dipicu setelah investigasi di Inggris dan menemukan anak-anak berusia 8 tahun menjadi sasaran pedofil di dalam platform TikTok.
Sementara dari TikTok sendiri, perusahaan asal China itu mengatakan bahwa aplikasinya dapat tetap aman bagi para remaja dengan bimbingan dari orang tua. TikTok juga sempat mengaku, aplikasi dapat diunduh secara global oleh siapapun selama mereka memiliki ponsel pintar, dan memang bisa berbahaya bagi pengguna di bawah usia.
“Siapapun yang menggunakan aplikasi bisa saja menemukan konten dewasa di streaming publik, pencarian tagar, atau lirik lagu yang eksplisit,” tutur TikTok di dalam situsnya.
Maka dari itu TikTok menyoroti bahwa peran orang tua masih penting dalam pengendalian penggunaan aplikasi jika si anak sekiranya belum cukup besar dari segi usia. TikTok juga menekankan fitur private agar profil mereka gak bisa sembarangan dilihat.