Lagu \'Lagi Syantik\' Siti Badriah Diganjar Penghargaan di Thailand
Siti Badriah (Foto: Instagram @sitibadriahh)
Uzone.id - Lagu dangdut berjudul "Lagi Syantik" yang dinyanyikan Siti Badriyah telah terpilih sebagai Best ASEAN Economic Community Song oleh F.M. 95 MHz. Radio Station MCOT Company Limited Bangkok.Kemenangan tersebut diumumkan pada acara the 15th Look Tung Mahanakorn Awards yang diselenggarakan oleh Radio tersebut pada Minggu, 24 Februari 2019 di gedung Pusat Kebudayaan Thailand di Bangkok. Acara pun dihadiri oleh sekitar 1000 penggemar.
Kemenangan Lagu 'Lagi Syantik' diperoleh setelah menyisihkan lagu dari negara ASEAN lainnya, yaitu Kamboja, Malaysia, Myanmar dan tuan rumah, Thailand, seperti dalam rilis yang diterima Uzone.id.
Baca juga: Siti Badriah Resmi Dilamar Krisjiana di Negeri K-Pop
View this post on Instagram
Pemberian award ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh F.M. 95 MHz. Radio Station of MCOT Public Company Limited (MCOT). Acara ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan bagi keberhasilan seniman musi dari kalangan muda, baik domestik maupun internasional.
Duta Besar RI Bangkok, Ahmad Rusdi, mewakili Indonesia menerima penghargaan bagi “Lagu Syantik” yang dinyanyikan oleh Siti Badriah tersebut.
Siti Badriah bawakan lagu Syantik pada 2018. Sekarang lagu tersebut sudah ditonton lebih 471 juta kali di situs YouTube.
Beat lagunya yang enak didengar, iramanya yang easy listening, dan syairnya yang mencerminkan kehidupan nyata nampaknya menyebabkan “Lagi Syantik” mudah diterima masyarakat, bahkan sampai di manca negara. Sibad yang mempunyai bakat menyanyi sejak kanak-kanak berhasil membawakan lagu ini enak didengar.
Duta Besar Ahmad Rusdi menyampaikan bahwa selain prestasi ini membanggakan bagi masyarakat Indonesia, khususnya industri musik Indonesia, kemenangan lagu 'Lagi Syantik' sebagai Best AEC Song menunjukkan kedekatan budaya kedua negara yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat di Thailand.
Hal ini pada gilirannya merupakan modal penting dan strategis untuk pelaksanaan diplomasi budaya, khususnya melalui penguatan people-to-people contact.