Sponsored
Home
/
Music

Lagu Yovie Widianto Mewakili Setiap Fase Kehidupan Manusia

Lagu Yovie Widianto Mewakili Setiap Fase Kehidupan Manusia
Preview
Gontha Ridho12 March 2016
Bagikan :
Preview
| March 12, 2016 7:50 am

Preview


Sama seperti Bintang tidak mungkin melupakan 1991, kibordis Kahitna ini tidak bisa lupa pada tahun itu.

Tahun 1991, Bintang untuk kali pertama menghibur dan menginspirasi Anda lewat berita. Pada 1991 pula, Yovie Widianto (48) memenangkan The Best Composer di ajang Young Star International Festival di Taiwan lewat karyanya, “Wanna Be With You”. Kemenangan itu membuatnya yakin untuk mengabdi di industri musik hingga kini.

“Sejak itu, saya mencipta lagu untuk diperdengarkan kepada orang lain. Sejak itu saya percaya, bikin lagu harus dengan hati. Lalu disampaikan dengan aransemen serta lirik yang tulus dengan takaran yang pas,” ujar penulis lagu “Andai Dia Tahu” dan “Bila Kuingat”.

Yovie berkarya lebih dari seperempat abad. Lagu-lagunya mewakili setiap fase kehidupan manusia.

Anda jatuh cinta tapi tak berani mengungkapkan? Yovie memahami kondisi semacam itu lewat “Andai Dia Tahu”.

Jika Anda dimabuk kepayang, “Sampai Nanti” mewakili momen itu. Ternyata cinta Anda terhadang perbedaan keyakinan, silakan menangis bersama “Adilkah Ini?”. Kalau iman sama dan Anda dan si dia bertunangan? “Tak Sebebas Merpati” layak menjadi soundtrack.

Setelah bertunangan, Anda yakin menikah? Mantapkan hati dengan “Janji Suci”. (Amit-amit) dalam membina bahtera rumah tangga Anda diselingkuhi? “Menanti” yang menjadi juara di Shanghai Asia Song Festival 1999 siap meneteskan air jeruk di atas luka Anda.

Jika pernikahan Anda langgeng hingga maut memisahkan, nomor “Suami Terbaik” bisa menjadi anthem kesetiaan tiada akhir.

Inspirasi Yovie seolah tak pernah habis. “Membuat lagu itu sama seperti melihat sebuah adegan film. Misal, seorang cowok bertemu cewek cantik lalu jatuh hati tapi sayang, si cewek tak menggubris. Titik. Sampai di situ aja. Jangan memanjangkan cerita: si cowok tidak terima karena tidak digubris lalu berusaha mencuri perhatian dengan mendatangi rumahnya. Itu kepanjangan. Itu sinetron,” katanya.

Cukup satu momen menyentuh lalu disampaikan lewat cerita pendek berbentuk lirik. Durasinya tiga sampai empat menit saja. Itulah yang membuat karya Yovie Widianto terdengar selalu beda dan punya cerita spesifik.

Terasa sangat personal. Seorang laki-laki misalnya, mempertanyakan komitmen dan hubungan kepada kekasih melalui sepucuk surat. Titik. Lalu jadilah hit abadi “Suratku” (1996).

“Lirik ‘Suratku’ hanya dibalut denting piano. Produser saya awalnya memilih lagu duet saya dan penyanyi Malaysia Ning Baizurah, ‘Antara Kita’. Kala single itu disebar di ratusan radio, request yang muncul justru ‘Suratku’. Lagu itu tonggak sejarah karier saya sebagai penyanyi solo. Hit lain yang saya lahirkan setelahnya, tidak ada yang mampu menyaingi kebesaran ‘Suratku’,” cerita Hedi Yunus.

 

(wyn/gur)

 

 
populerRelated Article