icon-category Sport

Lawan Fiorentina, Milan Kandas di San Siro

Hanya karena bertanding di San Siro, bukan berarti kemenangan menjadi bagian AC Milan. Menjamu Fiorentina pada Sabtu (22/12/2018), Milan justru menutup laga dengan kekalahan 0-1. Gol tunggal yang ditorehkan oleh Federico Chiesa pada menit 73 sudah cukup untuk membikin Fiorentina pulang dengan membawa raihan tiga poin.

Skema 4-3-3 yang menjadi andalan Gennaro Gattuso menempatkan Samu Castilejjo, Gonzalo Higuain, dan Suso sebagai trio penyerang. Ketiganya punya tugas untuk menghancurkan tembok pertahanan anak-anak asuh Stefano Piallo yang disusun oleh Nikola Milenkovic, German Pezzella, Vitor Hugo, dan Cristiano Biraghi. 

Serupa dengan Milan, Fiorentina pun turun arena dengan mengusung formasi dasar 4-3-3. Federico Chiesa dan Kevin Mirallas yang berperan sebagai penyerang sayap punya tugas untuk melayani Giovani Simeone yang didapuk sebagai penyerang tengah.

 Sepuluh menit pertama dihabiskan oleh Milan untuk meraba bentuk permainan terbaik mereka demi menorehkan keunggulan secepat mungkin. Hal ini ditunjukkan dengan penguasaan bola mereka yang mencapai 61,7%. Namun demikian, kuasa bola yang sedemikian rupa tidak juga berbanding lurus dengan agresivitas. Dengan penguasaan bola yang hanya mencapai kisaran 30%, Fiorentina mampu juga mampu menciptakan dua upaya tembakan--jumlah yang sama dengan yang dibukukan oleh Milan.

Hingga laga memasuki 30 menit pertama, kedua tim masih kesulitan untuk mengembangkan permainan. Situasi ini dapat dilihat dari total upaya tembakan Milan dan Fiorentina yang masing-masing hanya mencapai angka empat dan tiga. 

Ketimbang mewarnai babak pertama dengan serangan-serangan agresif, kedua tim lebih memilih untuk membangun pertahanan serapat-rapatnya. Hal ini terbukti dari ketujuth upaya tembakan yang diciptakan keduanya, hanya satu tembakan Hakan Calhanoglu pada menit 17 yang dilesakkan dari dalam kotak penalti. Sayangnya, tembakan mengarah gawang itu masih gagal berbuah gol karena mampu dimentahkan oleh Alban Lafont yang bersiaga di bawah mistar gawang Fiorentina.

Secara umum, di sepanjang babak pertama, serangan Milan banyak dibangun dari area sayap kanan. Sayangnya, bangunan serangan ini begitu jarang menyentuh kotak penalti bahkan area pertahanan Fiorentina akibat kedisiplinan skuat didikan Piallo memutus aliran bola. 

Di sisi lain, kondisi tak jauh berbeda juga dialami oleh Fiorentina. Kecenderungannya, aliran bola mereka hanya bertahan di tengah lapangan. Berangkat dari permainan yang demikian, tidak mengherankan bila kedua tim menuntaskan pertandingan babak pertama tanpa keberhasilan mencetak satu gol pun.

Tujuh belas menit laga babak kedua dimulai, Milan kembali mencatatkan satu peluang emas. Berawal dari umpan silang yang dilesakkan oleh Castilejjo berhasil diterima oleh Higuain yang ada di tengah kotak penalti dan diteruskan via sepakan menyasar sudut kiri bawah. Sayangnya, tembakan tepat sasaran ini belum mampu menembus pengawalan sang kiper. 

Hingga laga memasuki menit 65, Milan sebenarnya sudah membukukan lima tembakan tepat sasaran dari delapan upaya tembakannya. Tapi, rapatnya pertahanan Fiorentina membikin hanya dua dari lima tembakan itu yang dapat dibukukan dari dalam kotak penalti. Sementara, tiga sisanya cenderung sporadis, dilepaskan dari luar kotak penalti. Faktor lainnya, tentu performa gemilang Lafont yang memang patut diberikan kredit. 

Alih-alih membukukan keunggulan pertama, Milan justru kemasukan gol pada menit 73. Sepakan Chiesa yang tidak mampu diamankan oleh Gianluigi Donnarumma itu berawal dari umpan Jordan Veretout yang dilanjutkan dengan aksi individu Chiesa dalam melewati kepungan dua pemain Milan. 

Sadar bahwa Milan menumpuk empat pemain di area pertahanan, Chiesa melakukan pertaruhan mahal dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang diarahkan ke sudut kiri gawang. Walau Donnarumma membaca arah bola dengan benar, aksi penyelamatannya terlambat sehingga kebobolan tidak sanggup dicegah.

Sebenarnya, pada menit 63 Gattuso sudah mengutus Patrick Cutrone untuk masuk menggantikan Castillejo demi menajamkan lini pertahanan. Namun, tetap saja gol tak kunjung lahir dari kubu Milan. Enam menit menjelang waktu normal tuntas, Milan kembali mendapat peluang untuk mencetak gol penyama kedudukan. Seandainya sundulan Ricardo Rodriguez yang berawal dari umpan Suso itu sedikit lebih rendah sehingga tidak mendarat di atas gawang, bukannya tidak mungkin Milan mendulang satu poin. 

Peluang untuk Milan kembali lahir untuk Milan di injury time via sepakan Cutrone. Sayangnya, sepakan itu gagal berujung gol karena justru melebar ke kanan gawang. Empat menit waktu tambahan yang dihadiahkan wasit tak sanggup membikin Fiorentina menambah gol dan membuat Milan mencetak gol penyama kedudukan. Akibatnya, kekalahan 0-1 dari Fiorentina menjadi epilog untuk laga pekan ke-17 Milan.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : AC milan Liga Italia 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini