icon-category Technology

Layanan Streaming Oona Enggan Saingi Netflix cs

  • 20 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id — Layanan streaming Oona TV yang belum lama dirilis di Indonesia ini percaya diri mampu menargetkan sekitar dua juta pengguna milenial sampai akhir tahun.

Alasannya sederhana: Oona diklaim berbeda dari streaming populer lainnya.

Layanan streaming seperti Netflix, Hooq, hingga Iflix sangat populer di Indonesia. Lalu, kira-kira apa bedanya ya, Oona dengan mereka?

“Jelas berbeda, kami bekerjasama dengan banyak mitra stasiun televisi nasional maupun internasional. Bisa dibilang, kami menyajikan konten layaknya televisi saja. Bedanya, selain gratis, pengguna juga bisa dapat reward menarik,” ujar Setyo Budianto selaku Direktur Pengembangan Bisnis Metranet saat jumpa pers di Jakarta Selatan, Rabu (19/9).

Sementara menurut CEO Oona Indonesia, Noerman Taufik model bisnis Oona juga unik. Hal ini berkaitan dengan reward berupa poin yang bisa ditukar dengan voucher e-commerce.

“Pengguna itu kan bisa dapat poin banyak kalau mereka nonton iklan yang ada di dalam aplikasi. Nah, platform Oona ini selain memanjakan para pengguna, kami juga menjadi wadah bagi advertiser untuk berkreasi juga. Selain mengajak pengguna untuk nonton konten, secara tidak langsung mereka juga jadi rajin nonton iklan. Gimana caranya supaya iklan itu menarik? Hal ini bisa diselaraskan dengan kreativitas advertiser untuk membuat konten iklan berkualitas,” kata Noerman.

Dengan kata lain, platform Oona tak hanya menjadi wadah hiburan bagi pengguna, namun juga meningkatkan engagement berkala dengan hadirnya fitur reward.

“Kita hadir bukan mau saingan sama Netflix, YouTube. Justru mau jalan beriringan dan sama-sama menyuguhkan konten bagus,” sambung Noerman.

Senjata Pamungkas: Perbanyak Konten Lokal

Diakui Noerman, hal yang nantinya menjadi pembeda Oona dari layanan populer lainnya adalah perbanyak konten lokal.

“Kalaupun niatnya mau saingi Netflix, itu terlalu tinggi. Justru kita harus bersiasat gimana caranya agar Oona beda, yaitu perbanyak konten lokal,” katanya.

Pihak Oona percaya, kalau platformnya diisi oleh video on-demand berupa film atau konten kebarat-baratan, sama aja bohong. Itu semua sudah tersedia di Netflix, Hooq dan layanan sejenis lainnya.

Maka, ke depannya pihak Oona siap berkolaborasi dengan para content creator ternama di Indonesia agar tayangan di Oona semakin beragam.

“Memang akan ke arah sana [ajak content creator]. Kalau kita ajak YouTuber, vlogger, selebriti kan sama saja memberi mereka ruang lebih luas lagi melalui Oona,” tambah Noerman.

Noerman percaya, jika Oona konsisten untuk mengeksplor konten lokal lebih dalam lagi, maka platformnya mampu bersaing.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags :

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini