Lebih Dekat dengan iQOO 12: Hal-hal yang Kami Suka dan Tidak Suka
Uzone.id - Gak perlu nunggu waktu lama buat para tech enthusiast atau techjunkies di Indonesia untuk nyobain prosesor terbaru Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 3. Selang beberapa minggu saja, smartphone pertama di Indonesia dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 3 telah melenggang resmi, ya iQOO 12.
Ponsel ini dibanderol dengan harga yang menarik, sama lah dengan generasi sebelumnya. iQOO 12 dibanderol Rp10.999.000, padahal kelebihan iQOO 12 gak cuma pada prosesornya doang, dari layar sampai kamera pun jadi daya tarik utama ponsel satu ini.Tim Uzone.id berkesempatan buat nyobain langsung iQOO 12, bahkan sebelum peluncuran resminya di Indonesia. Kami ceritakan impresi kami saat menjadikan iQOO 12 sebagai daily driver selama beberapa hari, check this out Uzoners!
Kenapa sih bodinya flat?
Ada plus minus dari desain iQOO 12 dibandingkan seri sebelumnya, karena kebetulan kami juga pernah menggunakan iQOO 11 sebagai ponsel utama.
Kalau bicara ubahan desain, iQOO memang telah merombak habis desain ponsel gaming premium terbarunya. Tetap ada dua warna, Alpha dan Legend, dimana varian terakhir menampilkan kelir putih bersih dengan logo iQOO dan BMW M Motorsport.
Tim Uzone.id punyanya varian Alpha dengan kelir hitam pekat bertekstur matte yang halus. Kedua varian warna ini menampilkan kesan yang berbeda.
Kalau Alpha, kelihatan lebih elegan tapi terasa licin saat digenggam. Sementara Legends, bodi kaca nan glossy-nya agak kesat saat dipegang, dan desain keseluruhannya terasa spesial dan beda berkat lambang BMW M Motorsport.
Ada beberapa poin penting yang kami suka dan tidak suka dari desain iQOO 12. Bentuk bingkai kamera belakang adalah hal yang kami sukai. Frame ini menyiratkan kecanggihan kamera iQOO 12 yang memang mendapatkan upgrade signifikan dari sub-brand Vivo tersebut.
Apalagi, iQOO melapisi warna silver metalik pada tepian bingkainya, memberikan kesan flagship pada iQOO 12.
Cuma, kenapa sih harus ikut-ikutan mengadopsi bodi flat segala, iQOO? Sudah bagus seperti iQOO 11, sehingga lebih nyaman digenggam dan tidak membuat ponsel kelihatan agak tebal dan bulky.
Bodi flat ini, selain memang kelihatan mainstream banget karena digunakan juga oleh ponsel menengah kebanyakan, juga membuatnya tak nyaman digenggam lama-lama. Tepiannya terlalu menyiku, terasa lumayan tajam di genggaman. Gak banget deh!
Oiya, iQOO 12 juga sudah memiliki rating IP64 untuk perlindungan debu dan ketahanan pada percikan air tanpa tekanan di semua sisi.
Layar E7 AMOLED
Layar menjadi salah satu bagian iQOO 12 yang mendapatkan peningkatan signifikan. Ponsel ini membawa panel E7 AMOLED seluas 6,78 inci yang terasa lebih gonjreng ketimbang E6 AMOLED pada iQOO 11.
Layar ini dapat menayangkan konten di resolusi maksimal 1.260 x 2.800 piksel dengan refresh rate sampai 144Hz. Layarnya juga punya teknologi flicker-free untuk menjaga kenyamanan dan keamanan mata pengguna.
Buat yang suka nonton film beresolusi tinggi, tenang, layar iQOO 12 sudah mengantongi sertifikasi HDR10+ dan punya tingkat kecerahan sampai 1.400 nits pada high brightness mode dan 3.000 nits pada peak mode.
Kedalaman warnanya juga mencapai 10-bit atau lebih dari 1 miliar warna, dan sudah DCI-P3 pula. Plus, layar iQOO 12 juga mendukung in-display fingerprint dengan respon yang sangat cepat.
Layarnya datar, kemudian bezel-less juga. Tak ada keluhan pada layar iQOO 12, mau nonton, scrolling medsos, atau main game, rasanya puas.
Tembus 2 juta poin di AnTuTu
Menjadi smartphone pertama di Indonesia dengan Snapdragon 8 Gen 3, tentu bikin kalian penasaran, seberapa kencang performanya? Well, kita bicara soal spesifikasi lain dari ponsel ini terlebih dahulu.
iQOO 12 punya RAM LPDDR5x dengan kapasitas sampai 16 GB yang bisa ditambah secara virtual 16 GB, sehingga total RAM-nya jadi 32 GB. Kemudian memori internalnya 512 GB.
Di AnTuTu Benchmark versi 10, berdasarkan pengujian kami, skor iQOO 12 tembus 2 juta poin. Skor ini bahkan jauh melampaui ponsel Android terkencang versi AnTuTu di bulan Oktober, yakni OnePlus Ace 2 Pro dengan skor 1,64 juta poin atau Asus ROG Phone 7 dengan skor 1,6 juta poin (berdasarkan situs AnTuTu Benchmark).
Skornya juga bahkan melangkahi perolehan iPhone 15 Pro dengan Apple A17 Pro yang mencatatkan skor 1,54 juta poin (berdasarkan situs AnTuTu Benchmark).
Spek lainnya, ponsel ini ditopang baterai 5.000 mAh dengan fast charging 120W. Adaptor charger 120W dan kabel USB-C sudah tersedia dalam paket penjualan.
Kamera dengan lensa periskop
Sektor kamera sejujurnya bikin kami bingung, sebenarnya segmen apa yang diisi iQOO 12 ini. Karena bila memasukkannya ke dalam segmen ponsel gaming, iQOO 12 malah menawarkan konfigurasi kamera khas smartphone flagship.
iQOO 12 punya tiga kamera belakang, terdiri dari kamera utama yang menggunakan sensor OmniVision OV50H 50 MP dengan dukungan OIS atau optical image stabilization.
Kemudian ada kamera ultrawide 50 MP dengan autofocus yang menggunakan sensor Samsung JN1. Dengan autofocus, pengguna bisa memotret dari jarak dekat menggunakan mode makro dengan kamera ini.
Dan, kamera periskop 64 MP bersensor OmniVision OV64B dengan OIS yang punya kemampuan 3x optical-zoom, 10x lossless-zoom, dan 100x digital-zoom. Di depan, kamera 16 MP fixed focus disematkan pada lubang kamera di tengah atas layar.
Kami sudah mencoba kamera iQOO 12, dan sejauh ini puas dengan kamera periskopnya. Saking amaze-nya, kami malah sering menggunakan kamera ini ketimbang kamera utama.
Hasilnya detail, warnanya pun bagus. Kalau kalian menggunakan mode Portrait, efek blur yang memisahkan foreground dan background juga sangat rapi.
Motret malam-malam, terbilang minim noise. Meski secara warna, perlu sedikit tweak atau editing tipis-tipis biar warnanya gak kelihatan terlalu lebay. Ya, biar mengurangi efek noise pada saat memotret di kondisi remang atau malam hari, sistem pencitraan iQOO 12 akan menaikkan saturasi warna, sehingga foto malam tampak kurang natural.
Begini hasil fotonya:
Tabel spesifikasi iQOO 12
Spesifikasi iQOO 12 | |
Dimensi, bobot |
163.2 x 75.9 x 8.1 ~ 8.4 mm, 198,5 ~203,7 gram |
Rating |
IP64, tahan percikan air dan debu |
Layar |
E7 AMOLED, 6,78 inci, 1.260 x 2.800 piksel, HDR10+, 144Hz, 3.000 nits (peak) |
OS |
Funtouch 14, Android 14 |
Prosesor |
Snapdragon 8 Gen 3 Octa-core (1x3.3 GHz Cortex-X4 & 5x3.2 GHz Cortex-A720 & 2x2.3 GHz Cortex-A520) |
RAM |
LPDDR5x 12 GB atau 16 GB |
Memori |
UFS 4.0 256 GB atau 512 GB |
Baterai |
5.000 mAh, fast charging 120W |
Kamera |
Kamera belakang 50 MP, f/1.7, 23mm (wide), 1/1.3", 1.2µm, PDAF, OIS 64 MP, f/2.6, 70mm (periscope telephoto), 1/2.0", PDAF, OIS, 3x optical zoom 50 MP, f/2.0, 15mm, 119˚ (ultrawide), AF Kamera depan 16 MP, f/2.5, (wide) |
Harga |