icon-category Technology

Line Rilis Layanan Lelang Mata Uang Virtual

  • 29 Jun 2018 WIB
Bagikan :

Aplikasi pesan instan asal Jepang, Line resmi merilis layanan pertukaran mata uang virtual (cryptocurrency) bernama Bitbox. Melalui layanan ini, Line menjual lebih dari 30 cryptocurrency  untuk pengguna di seluruh dunia, kecuali Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Layanan ini tersedia dalam 15 bahasa. “Sebagai bagian inti dari layanan financial line, Bitbox berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi akan pilihan layanan keuangan yang beragam,” ujar CEO LINE Corporation Idezawa Takeshi dalam siaran pers yang diterima Katadata, Kamis (28/6).

Jenis cryptocurrency yang diperdagangkan seperti bitcoin, ethereum, bitcoin cash, litecoin, dan lain sebagainya. Biaya pertukaran dibanderol 0,1% dari nilai transaksi. Line menjamin, koin yang tersedia telah melalui hasil penyeleksian ketat dan dipilih oleh panitia internal supaya  pertukaran cryptocurrency berjalan aman bagi pengguna.

Line juga menegaskan komitmennya untuk melindungi data penggunanya. Selain itu, Line menjamin sistem keamanannya terpercaya untuk pertukaran cryptocurrency. "Pengguna Line bisa mengakses cryptocurrency dengan mudah namun asetnya terlindungi sistem keamanan terkini," ujarnya.

(Baca juga: Facebook Akan Blokir Semua Iklan Bitcoin dan Mata Uang Digital)

Untuk bisa menyediakan layanan ini, Line membentuk divisi baru yang bernama Line Financial Corporation. Berangkat dari Line Pay yang diklaim sukses karena volume transaksi global lebih dari 450 miliar yen atau sekitar Rp 55 triliun, dengan 40 juta pengguna. Oleh karenanya, Line ingin meningkatkan layanan finansialnya, termasuk transaksi dan penukaran uang virtual.

Mengutip dari Financial Times, Line sudah mengajukan layanan baru ini ke Otoritas Jasa Keuangan Jepang, agar mendapatkan lisensi pada akhir Januari 2018. Namun, proses itu ditangguhkan setelah bursa Coincheck di Jepang diretas, sehingga merugi US$ 530 juta.

Selain Line, aplikasi pesan terenkripsi Telegram juga menjual cryptocurrency. Bahkan, Telegram dikabarkan untung  US$ 1,7 miliar melalui penjualan cryptocurrency. Aplikasi pesan bebas iklan Kik juga meluncurkan token digitalnya sendiri. Pada Mei 2018 laliu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga membentuk tim yang mengkaji pemanfaatan blockchain. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini