Sponsored
Home
/
Digilife

LinkedIn hingga Qualcomm Pangkas Ribuan Karyawan

LinkedIn hingga Qualcomm Pangkas Ribuan Karyawan
Preview
Vina Insyani17 October 2023
Bagikan :

Uzone.id – Gelombang PHK massal masih terus berlanjut hingga saat ini, terbaru perusahaan chipset Qualcomm dan platform LinkedIn menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan pemangkasan dalam skala cukup besar.

Qualcomm yang merupakan perusahaan chipset terbesar di dunia merumahkan 1.258 karyawan dari berbagai departemen. Melansir dari Business Today, Selasa, (17/10), pemangkasan berdampak pada karyawan di San Diego dan Santa Clara, California.

Posisi yang terdampak antara lain tim teknisi, termasuk direktur, karyawan teknis, staff internal dan staff accounting. Pemangkasan ini kabarnya akan dimulai pada pertengahan Desember nanti.

Dengan jumlah tersebut, Qualcomm tercatat mengurangi sekitar 2,5 persen karyawannya, dimana secara keseluruhan Qualcomm memiliki 50 ribu lebih karyawan di seluruh dunia.

Alasan dibalik PHK massal ini antara lain karena kondisi yang tidak pasti di sektor ekonomi saat ini. Selain itu, Qualcomm juga mengalami penurunan pemasukkan setelah bisnis chip mereka mengalami penurunan.

Selain Qualcomm, platform untuk jaringan profesional Linkedin juga memangkas 668 karyawan di tim teknisi, talent dan keuangan. PHK massal ini jadi putaran kedua di tahun 2023 bagi LinkedIn. 

Pemangkasan karyawan kali ini akan berdampak pada 3 persen karyawan LinkedIn dan telah diumumkan pada Senin kemarin, (17/10). 

Dalam keterangannya, LinkedIn mengatakan kalau pemangkasan ini dilakukan untuk menyesuaikan struktur organisasi perusahaan.

“Di saat kami menyesuaikan struktur organisasi dan menyederhanakan pengambilan keputusan, kami terus berinvestasi pada prioritas strategis kami untuk masa depan,” ujar LinkedIn dalam keterangannya, dikutip dari Axios.

Ini menjadi kali kedua bagi LinkedIn dalam melakukan PHK tahun ini. Sebelumnya, LinkedIn melakukan PHK pada Mei 2023 lalu terhadap 716 pekerja dan menutup layanan InCareer di China.

populerRelated Article