Lintasarta Punya GPU Merdeka, Siapkan 1.000 Unit Nvidia H100
(ki-ka): Director & Chief Commercial Officer Lintasarta, Fitrah Muhammad; President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena; Chief Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus
Uzone.id - Lintasarta luncurkan layanan GPU as-a-Service (GPUaaS), GPU Merdeka untuk memenuhi pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Untuk menghadirkannya, Lintasarta menggandeng Nvidia sebagai partner, menyediakan setidaknya 1.000 unit GPU Nvidia H100 Tensor Core yang siap dimanfaatkan oleh para pemain bisnis di tanah air.
“Sudah ready 1.000 unit Nvidia H100 yang anytime para player, pemain bisnis di Indonesia bisa gunakan, bisa jam-jaman, harian, bulanan, atau tahunan,” sebut Director & Chief Commercial Officer Lintasarta, Fitrah Muhammad, saat peluncuran GPU Merdeka di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (21/8).Kerja sama dengan Nvidia pun membuat Lintasarta ditunjuk sebagai Nvidia Cloud Partner (NCP) pertama di Indonesia. Dijelaskan President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, status NCP berarti membuat perusahaannya mendapatkan prioritas dalam hal shipment hingga dukungan sepenuhnya dari Nvidia.
“Kita punya privilege yang agak berbeda, kita punya first priority untuk dapat shipment, kita juga diprioritaskan dapat support dari Nvidia,” klaim Bayu.
Lebih lanjut, GPU Merdeka akan menghadirkan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional, lengkap dengan akses ke GPU tercepat dari Nvidia dengan data center high-density yang ada di market saat ini.
Hal ini juga akan memberikan akses pada kemampuan dalam bidang AI generatif (GenAI) machine learning, rendering, dan aplikasi computer aided design (CAD) dengan spesifikasi yang superior, biaya yang optimal, dan pemanfaatan energi yang efisien.
“Bayangkan, bila menggunakan CPU prosesnya bisa sampai 5 hari, mungkin dengan GPU dari Nvidia ini prosesnya bisa jauh lebih singkat sekitar 5 menit,” ucap Bayu.
Data center di Jatiluhur, Purwakarta
GPU Merdeka, dikatakan Fitrah, juga sudah memenuhi aspek sovereign atau berkaitan dengan kedaulatan nasional. Klaimnya, GPU Merdeka hadir dengan infrastruktur yang berada di dalam negeri, serta sepenuhnya dikelola oleh tenaga-tenaga profesional dari Indonesia.
“Kita sovereign, karena barangnya itu (termasuk Nvidia H100), chip-nya itu ada di data center kita di Jatiluhur. Yang mengelola anak-anak bangsa, mengelola listrik, keamanan, operasional, semuanya anak bangsa,” ucap Fitrah.
Hal ini untuk mencapai misi Lintasarta yang ingin pengembangan dan pengelolaan AI di Indonesia dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri. Terlebih, perusahaan juga akan menghadirkan AI Nation Program yang bertujuan untuk mempercepat adopsi dan pengembangan teknologi AI dengan membangun ekosistem AI yang kuat serta berkelanjutan.
“Kita mau menyampaikan pesan mulai hari ini, Indonesia sudah masuk di peta AI secara legitimate. Seperti disampaikan pak Budi Arie (Menkominfo) dan pak Luhut (Menko Marves), termasuk juga CEO Nvidia, di AI pada akhirnya dibutuhkan kedaulatan,” ujar Bayu.
“Jangan sampai pada akhirnya, AI yang operate dan build itu bukan bangsa Indonesia sendiri. Jadi yang kita bangun dan dikelola betul-betul untuk kemaslahatan bangsa Indonesia,” pungkasnya.