Lumpur dan Lubang jadi Musuh Pengendara Pasca Banjir Surut
-
Foto: Ilustasi - Istimewa
Uzone.id - Banjir surut, bukan berarti bahaya menghilang begitu aja. Khususnya bagi pengendara yang ingin kembali beraktifitas pasca banjir.Karena biasanya, bekas banjir meninggalkan bekas yang punya potensi membahayakan buat pengendara, khususnya sepeda motor. Lumpur dan lubang di sekitaran jalan yang dilintasi.
Air banjir yang biasanya masih tergenang di beberapa titik, memang terlihat sudah bisa dilewati kendaraan apapun, tapi pastikan kalian hapal kondisi permukaan jalan dan kondisi sekitaran yang ingin dilewatin.
Baca juga: 6 Mobil Pelawak Parto Terendam Banjir
Genangan sisa air tersebut bisa jadi menutupi lubang yang pastinya gak bakal terlihat karena kotornya air banjir. Lubang tersebut tentu berbahaya untuk pengendara motor.
Kalau hanya sekedar lubang karena jalan rusak yang relatif tidak dalam, mungkin enggak seberapa, meskipun saat dilintasi dalam kondisi tergenang air, handling motor bisa terganggu.
Sebisa mungkin dihindari, dengan catatan, sebelumnya sudah harus diantisipasi, bukan menghindar karena reflek, yang bisa menyebabkan motor jadi liar untuk dikendalikan.
Tapi kalau memang gak sempet antisipasi, gak ada salahnya membiarkan motor melibas lubang tersebut untuk menghindari bahaya. Pastikan kedua lengan tidak kaku saat melibas lubang atau jalan rusak yang tergenang banjir, agar bisa menyeimbangkan laju motor.
Musuh kedua jalanan pasca banjir adalah lumpur. Meskipun permukaan aspal, kalau diselimuti lumpur bakal ngebuat muka jalan jadi licin. Jangankan motor, bahkan untuk mobil pun kalau bukan penggerak 4x4 dan menggunakan ban kembangan tahu, tetap licin.
Jadi, ketika harus melintas diatas permukaan berlumpur, ada baiknya lebih ekstra hati-hati dan mengenali kelemahan motornya. Misal, kalau ban sudah botak, baiknya gak usah maksain lewat jalanan berlumpur.
Baca juga: 7 Mobil Ini Bisa Jadi Favorit saat Musim Banjir
Kemudian, kalau harus melakukan pengereman, ada baiknya mengandalkan perpaduan antara rem depan dan belakang sekaligus dengan komposisi rem depan 60 persen dan rem belakang 40 persen, agar roda depan tidak terkunci yang mengakibatkan ban kehilangan traksi.
Penggunaan hanya rem depan pada sepeda motor ketika melintasi genangan atau jalan rusak dan jalan berlumpur, berpotensi menyebabkan ban depan kehilangan traksi dan mengunci, sehingga sulit dikendalikan.
VIDEO Review Hyundai H-1 CRDi, Hotel Berjalan ala Korea: