icon-category Auto

Macet Bisa Timbulkan Udara Beracun di Dalam Mobil

  • 29 Aug 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Saat macet, kotornya udara di luar pasti akan memaksa Anda menutup jendela mobil dan menyalakan pendingin udara. Penelitian terbaru di University of Surrey menunjukkan bahwa menutup jendela mobil dengan pendingin udara saat macet akan meningkatkan udara beracun hingga 76 persen.

World Health Organization menempatkan polusi udara dalam sepuluh besar risiko kesehatan yang dihadapi manusia. Risiko ini disebut berhubungan dengan tujuh juta kematian prematur per tahun.

Peneliti menunjukkan menutup jendela dalam kemacetan atau lampu merah dengan kendaraan lain di depan akan menutup akses masuknya polutan. Keamanan udara juga akan terjaga dengan menyetel pendingin udara untuk mengatur peredaran udara di dalam mobil tanpa memasukkan udara dari luar.

Dalam penelitian, peneliti menunjukkan peluang tertinggi masuknya udara kotor saat jendela tertutup dan pendingin udara dinyalakan adalah ketika macet. Menyalakan pendingin udara akan menyedot udara kotor dari luar yang menghasilkan akumulasi polutan di dalam mobil.

Penelitian juga menunjukkan, saat kendaraan berhenti ketika lampu merah, sejumlah kendaraan mengeluarkan gas emisi. Emisi ini membutuhkan waktu untuk dipencarkan. Kondisi tersebut akan menghasilkan akumulasi polusi udara di area lampu merah. WHO menyebutkan masalah seperti ini sering dihadapi masyarakat kota.

“Jika kondisi cuaca memungkinkan, cara terbaik membatasi masuknya polutan adalah menutup jendela, mematikan pendingin udara, dan menjaga jarak dengan kendaraan di depan Anda saat macet atau harus berhenti di lampu merah,” kata penulis senior dalam penelitian, Prashant Kumar.

Ia mengatakan, jika harus menyalakan pendingin atau penghangat udara, pastikan setelannya tak menyedot udara dari luar.

WHO mencatat polusi udara membunuh sepuluh kali lebih banyak daripada kecelakaan di jalan raya dengan estimasi kematian prematur 3,7 juta pada 2012.

Tahun lalu, penelitian yang dipimpin Kumar menunjukkan sopir yang terjebak dalam kemacetan 29 kali lebih berisiko terpapar polutan dibandingkan dengan sopir yang menyetir dalam lalu lintas yang lancar.

NEWSWISE | TRI ARTINING PUTRI

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : mobil macet Tempo AC 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini