Magis Sarah Brightman di Candi Prambanan
Malam makin meninggi. Semilir angin secara perlahan mulai mendinginkan kulit dan tengkuk. Saat langit makin pekat, lengkingan suara soprano dari Sarah Brightman memecahkan semua kesakralan yang menyelimuti areal candi Prambanan.
Lengkingan suara musisi berkebangsaan Inggris itu seakan membangunkan seluruh penghuni malam yang memadati gelaran Prambanan Jazz Festival. Ya, pada malam itu Sarah menjadi special performance di hari kedua festival yang berlangsung pada Sabtu (19/8) malam.
"Ini candi yang luar biasa. Saya sungguh senang bisa tampil di sini," kata Sarah membuka penampilannya di atas panggung. "Saya sangat senang bisa tampil di sini. Terima kasih," lanjutnya kembali.
Dalam aksi panggungnya, Sarah tampil dengan menggunakan gaun serba putih. Kehadirannya juga disokong oleh alunan live orkestra. Meski tampil dalam kemasan outdoor namun Sarah tetap mampu menyuguhkan tata suara terbaik.
Lengkingan suara sopran milik Sarah di tengah malam itu seperti menguatkan pula kesan magis dari candi peninggalan umat Hindu yang dibangun di abad kesembilan tersebut. Suguhan teknik vokal falset yang dipertontonkannya masih memperlihatkan bahwa usia yang telah separuh abad menggerus Sarah bukanlah halangan untuk menyuguhkan hiburan sarat kualitas.
Dalam konsernya, nominator Grammy Awards ini menyuguhkan 23 repertoar yang disajikan dalam dua sesi. Ia membuka penampilannya dengan repertoar berjudul Sunset Boulevard dan dituntaskan dengan Ave Maria-Schubert.
Anas Syahrul Alimi, promotor Prambanan Jazz, mengaku cukup senang apresiasi yang ditunjukkan para penonton di hari kedua. Ia juga semakin senang karena penampilan Sarah ini berhasil memikat Menteri BUMN Rini Soemarno dan mantan Menteri Desa Marwan Jafar. "Meski masih terdapat sejumlah kekurangan namun kami puas dengan seluruh performer termasuk diantaranya Sarah Brightman," ujarnya.
Sementara itu, Tompi merasa puas bisa menyaksikan penampilan Sarah. Ia mengaku untuk bisa mengabadikan momen penampilan Sarah, dirinya terpaksa curi-curi kesempatan dalam memotret. Hal tersebut dilakukan karena pihak manajemen Sarah melarang semua penonton untuk memotret atau merekam.
"Jadilah saya harus pandai-pandai mencuri kesempatan untuk potret. Tapi saya memahami, dia memang sangat profesional dan suaranya sangat baik di konser ini," kata dia.