Main Game FIFA, Pemuda Ini Habiskan Rp 144 Juta
Seorang pemuda asal Inggris bernama Michael, memanfaatkan General Data Protection Regulation alias GDPR untuk mengakses data dirinya di game FIFA 17 dan FIFA 18. Bagaimana hasilnya? Michael telah menghabiskan uang ratusan juta rupiah hanya untuk memainkan game keluaran EA itu.
Sekadar informasi, GDPR adalah kebijakan perlindungan data di Inggris untuk mengakses data pribadi. Dilansir Mashable, Kamis (26/7/2018), memanfaatkan GDPR, Michael kaget mengetahui telah menghabiskan banyak uang.Hanya demi bermain dua game online tersebut selama dua tahun, pemuda berusia 21 tahun itu ternyata telah menggelontorkan kocek USD 10.000 atau tak kurang dari Rp 144 juta. Uang sebanyak itu dia ketahui setelah mencermatinya dalam berkas setebal 100 halaman dari GDPR.
Yang membuat lebih konyol, selama 24 bulan bermain game yang dinobatkan sebagai game terlaris di 2017 itu, rekor permainan Michael tak mentereng alias biasa-biasa saja. Wajar, ia pun kemudian lunglai, kecewa, dan meratapi perilakunya sendiri.
Asal tahu saja, game FIFA garapan EA memberlakukan sistem loot box. Pengguna bisa memakai uang asli untuk membeli FIFA Coins guna mendapatkan konten di dalam game, termasuk FIFA Ultimate Team.
Michael mengaku sering menggunakan FIFA Ultimate Team card pack untuk membeli pemain bintang di FIFA 17 dan FIFA 18. Mengakses fitur FIFA Ultimate Team card pack, Michael layaknya sedang berjudi.
Metode semacam itu kerap dikenal sebagai pay-to-win. Semakin banyak uang yang dihabiskan untuk game, pemain dijanjikan mendapatkan fitur atau konten lebih baik. Tapi, akibatnya, Michael menyesal belakangan. [SN/HBS]
Sumber: Mashable
Artikel Main Game FIFA, Pemuda Ini Habiskan Rp 144 Juta dan info teknologi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di Telset.